Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Izin bertanya, Ustadz.
Bagaimana menanggapi seseorang yang berfikir, “Untuk apa shalat sedang masih melakukan maksiat?” Dan bagaimana cara menasihatnya ustadz? Ana takut salah bicara karena keterbatasan ilmu ana.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

(Disampaikan oleh Fulan, Sahabat BiAS N09 G-12)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh

Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Semoga Allah ﷻ senatiasa menurunkan hidayahnya kedalam hati kita semua.

Pemikiran teman anda “untuk apa shalat sedang masih melakukan maksiat”?
Adalah sebuah logika yang sangat – sangat keliru, seharusnya logika tersebut dibalik,
“Karena saya masih sering bermaksiat, saya tidak boleh meninggalkan sholat, semoga dengan sholat tersebut Allah ﷻ ampuni dosa saya dan memudahkan saya meninggalkan maksiat”.

Allah ﷻ berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ

“Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat mencegah perbuatan keji dan munkar”.
(Al-Ankabut : 45)

Ingatkan saudara antum untuk segera bertaubat kepada Allah ﷻ , menimbang dosa meninggalkan sholat termasuk dosa yang paling besar, bahkan sebagian ulama berpendapat kafirnya orang yang meninggalkan sholat.

Rasulullah ﷺ bersabda:

بَيْنَ الْكُفْرِ وَالْإِيمَانِ تَرْكُ الصَّلَاةِ

“(Pemisah) antara kufur dan iman adalah meninggalkan shalat.”
(HR Tirmidzi : 2543)

Ingatkan, Obat maksiat adalah bertaubat dan melaksanakan apa yang Allah ﷻ perintahkan, ingatkan juga bahwasanya tujuan kita hidup dunia adalah untuk mengabdi kepada Allah ﷻ .

Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/tetap-sholat-namun-masih-terus-bermaksiat/