Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ustadz, ketika sholat berjamaah dan imam baca ayat sajadah, karena tidak tahu (Imamnya tidak kelihatan) akhirnya akhwat pada ruku, bukan sujud tilawah, bagaimana hukumnya?
Wajibkah sujud syahwi sebelum salam? Tetapi imam tidak sujud syahwi.
Dan apakah sholat kami sah?
جَزَاك الله خَيْرًا
(Ekta, Sahabat BiAS T09-G16)
Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بسم الله, الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Syaikh Bin Baz pernah ditanya hal yang semisal dan dalam kitab “Majmu’ Fatawa” diberi judul: “Hukum Orang Yang Ruku’ Namun Imamnya Sujud Tilawah”, (30/169) no 125.
كبر الإمام وسجد سجدة التلاوة، ولكن بعض المأمومين وخاصة من النساء ركعوا ظنا منهم أنه كبر للركوع ولم يعلموا إلا بعد أن رفع من السجدة فماذا عليهم، وما عليهم لو حصل العكس بأن كبر الإمام للركوع ولكن بعض المأمومين سجدوا سجدة التلاوة ظنا منهم أن الإمام سجد سجدة تلاوة؟
Penanya berkata:
Imam bertakbir lalu melakukan sujud tilawah, akan tetapi sebagian makmum dan sebagian besar wanita hanya rukuk, karena mereka menganggap bahwa takbir imam tadi untuk rukuk, semuanya tidak sadar, sampai imam bangun dari sujudnya. Apa yang harus dilakukan makmum (yang salah) tadi?
Dan bagaimana hukumnya jika kejadiannya dibalik, Imam bertakbir untuk rukuk, tapi makmum sujud tilawah, karena mengganggap imam saat itu melakukan sujud tilawah.
Jawab
على من ركع والإمام ساجد للتلاوة ولم يعلم إلا بعد الرفع أن يتابعه في بقية الصلاة ولا شيء عليه؛ لعدم علمه بما فعله الإمام. وهكذا لو ركع الإمام وظنه المأموم ساجدا فإنه يرفع فإذا استتم قائما يركع ثم يرفع ثم يتبع إمامه في بقية الصلاة، ولا شيء عليه، لكونه لم يتعمد مخالفته وإنما جهل الواقع، والله ولي التوفيق.
Yang wajib bagi makmum yang rukuk ketika imam sujud tilawah, dan mereka tidak tahu sampai imam bangkit dari sujudnya, adalah mengikuti imam di gerakan shalat selanjutnya. Dan mereka tidak berdosa, tidak bersalah, tidak ada tanggungan lainnya.
(Kenapa?), Karena ia tidak tahu apa yang dilakukan imam saat itu.
Dan seperti itu juga, jika ada kejadian imam rukuk dan makmumnya sujud tilawah,
maka ketika tahu bahwa imam bangkit dari rukuk, maka yang makmum lakukan adalah bangkit dari sujud tilawahnya, setelah sempurna berdirinya, ia rukuk, kemudian bangkit dari rukuk, kemudian mengikuti imam hingga akhir shalatnya. Dan tidak ada dosa bagi mereka, begitu juga tidak ada tanggungan bagi mereka.
Karena para makmum tidak menyengaja untuk menyelisihi imamnya dan hal tersebut terjadi dikarenakan ketidaktahuan terhadap apa yang dilakukan imam.
Dan hanya Allah yang bisa memberikan taufiq.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam “Majmu’ Fatawa wa Ar-Rasaail” (14/313) no 879, juga pernah ditanya:
إذا سجد الإمام سجدة التلاوة، ولكن المصلين خلفه لم ينتبهوا لذلك فركع بعضهم ولم يسجد مع إمامه ولم يتنبه إلا بعد أن رفع الإمام من سجدته، ويكون بذلك قد أضاف شيئاً جديداً وهو الركوع فما الحكم؟
Jika imam sujud tilawah, akan tetapi sebagian makmum tidak menyadarinya, yang mereka lakukan hanya rukuk saja dan tidak ikut imam sujud tilawah, mereka tidak sadar hingga imam bangkit dari sujudnya. Dengan itu, sebagian makmum telah menambahkan rukuk pada shalatnya, bagaimana hukumnya?
Jawab
لقد ورد عليّ سؤال بعكس هذه المسألة فركع الإمام وسجد المأموم.
والسؤال: سجد الإمام وركع المأموم، فهذا الذي ركع وإمامه ساجد كيف يتبين له أن الإمام ساجد ولم يركع؟ إذا قام الإمام من السجود سيقول: الله أكبر، فلما قام الإمام من السجود وقال: الله أكبر، عرف المأموم أن الإمام ساجد فماذا يصنع؟
يقوم تبعاً للإمام.
ولكن هل يجب عليه السجود؛ لأن الإمام سجد، أو لا يجب؟
لا يجب عليه السجود؛ لأن هذا السجود ليس واجباً في الصلاة، إنما هو سجود تلاوة، يجب فيه متابعة الإمام، ومتابعة الإمام الآن زالت، فعلى هذا يستمر مع إمامه وينحل الإشكال.
Pernah sampai kepadaku pertanyaan kebalikannya, Imam rukuk namum makmumnya sujud tilawah. (Disini ada pertanyaan), Bagaimana makmum yang rukuk tahu, kalau ternyata imamnya tadi sujud bukan rukuk?
(Jawabannya adalah): Imam jika bangkit dari sujud mengucapkan ‘Allahu Akbar,’ sehingga saat imam mengucapkan ‘Allahu Akbar’, saat itu makmum tahu bahwa imam bangkit dari sujud bukan bangkit dari rukuk.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh makmum?
Mereka kembali berdiri mengikuti imam, (kemudian nanti rukuk bersama imam -pen).
Apakah mereka wajib sujud tilawah (setelah bangkitnya imam) ataukah tidak, karena imam tadi sujud?
(Jawabannya): tidak wajib atas mereka sujud tilawah, karena dalam shalat sujud ini tidak wajib. Dan yang wajib bagi mereka saat ini adalah mengikuti gerakan imam (yang benar, -pen) dan kewajiban mengikuti sujud tilawah telah berlalu. Dengan ini terselesaikan masalah.
الصورة الثانية: يقول السائل: إن الإمام قرأ (وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ) ثم قال: الله أكبر. ظن المأموم أنه سجد فسجد لماذا؟ لقوله: (وكن من الساجدين) ولكن الإمام ركع فلما قال: “سمع الله لمن حمده” انتبه المأموم، فماذا يصنع هذا المأموم؟
والجواب: يركع المأموم ويتابع إمامه؛ لأن تخلف المأموم هنا عن الإمام كان لعذر فسومح فيه، وأمكنه متابعة الإمام فيما بقي من صلاته.
Gambaran kedua, penanya berkata, Imam ketika itu membaca:
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
‘Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).’
(QS. Al-Hijr 97-99)
(Ketika selesai membaca ayat di atas), imam bertakbir.
Para makmum mengira bahwa imam bertakbir untuk sujud tilawah, kenapa? Karena ada ayat
وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
“dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat).”
Tapi ternyata saat itu, imam (tidak sujud tilawah) tapi ia hanya rukuk. Tatkala ia mengucapkan “Sami’allaahu liman hamidahu”, para makmum (yang sujud) baru sadar (gerakan imam yang sebenarnya).
Lalu apa yang harus mereka lakukan?
Yang harus dilakukan oleh para makmum yang sujud adalah bangkit lalu rukuk terlebih dahulu, kemudian bangkit, kemudian mengikuti gerakan imam selanjutnya.
Dan keterlambatan makmum mengikuti imam, dimaafkan, karena dilakukan dengan alasan yang benar. Dan para makmum masih bisa mengikuti imam dalam gerakan selanjutnya.
Kesimpulan dari dua fatwa tersebut adalah:
1. Saat imam rukuk dan makmum sujud tilawah karena salah faham, maka ketika makmum sadar, ia langsung bangkit dari sujudnya, kemudian ia rukuk, kemudian ia i’tidal, lalu mengikuti gerakan imam selanjutnya.
2. Ketika imam sujud tilawah dan makmum rukuk, saat makmum sadar, maka ia ikut bangkit berdiri bersama imam, kemudian rukuk lagi mengikuti gerakan imam.
Wajibkah sujud syahwi sebelum salam? Tetapi imam tidak sujud syahwi.
Jawabannya: tidak perlu sujud sahwi, sebagaimana dijelaskan dalam kedua fatwa tersebut.
Apakah shalat kami sah?
Sah, sebagaimana dalam fatwa di atas.
Wallahu a’lam, wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Ratno Abu Muhammad Lc, حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/tertinggal-sujud-tilawah-haruskah-sujud-sahwi/