Pertanyaan:

Bismillah. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. Baarakallaahufiikum Ustadz.

‘Afwan ana izin bertanya. Ana akhwat, beberapa waktu lalu ada seorang ikhwan yang meminta izin untuk follow instagram ana. Karena instagram ana memang ana buka untuk umum jadi waktu itu ana izinkan beliau untuk follow.

Akan tetapi, setelah mengetahui ikhwan tersebut ternyata sudah mengaji bahkan aktif dalam organisasi sunnah hati ana tiba-tiba luluh sampai akhirnya merasa tidak nyaman apabila beliau follow instagram ana karena ana sadar telah muncul bibit-bibit penyakit hati pada ana.

Pertanyaan ana, apakah sebaiknya ana delete beliau sebagai followers ana Ustadz? apabila demikian, apakah perlu memberi tahu beliau jika ana akan delete atau langsung saja Ustadz? Mohon nasihat dan bimbingannya Ustadz, Jazaakumullahu khairan

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)

 

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh.

Fitnah dunia dan syahwat adalah sesuatu yang harus diantisipasi dan diwaspadai. Setiap hamba hendaknya secermat mungkin untuk menutup celah fitnah yang dimungkinkan terjadi, karena bila diabaikan dan dianggap remeh maka malapetaka akan mungkin terjadi. Sebagaimana perintah agama dalam masalah ini

Allah berfirman:

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

”Dan peliharalah dirimu dari pada fitnah ( siksaan) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya.” (Al-Anfaal 25)

Rasulullah shallahu alaihi wasalam bersabda:

عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ – { إنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ ، وَالْحَرَامَ بَيِّنٌ ، وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ ، لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ ، فَمَنْ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ …} مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari An-Nu’man bin Basyir berkata, saya mendengar Rasulullah shallahu alaihi wasallam , bersabda, “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas dan di antara keduanya adalah sesuatu yang syubhat, banyak manusia yang tidak mengetahuinya. Siapa yang menghindarkan diri dari syubhat, maka dia telah menjaga agama dan kehormatannya. Siapa yang jatuh pada yang syubhat, maka jatuh pada yang haram.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Perlu diingat kembali, sebenarnya lawan jenis adalah fitnah bagi lawan jenisnya, tidak mengenal apakah ia telah mengaji atau tidak karena syetannya tetaplah sama, yang mencoba menjebak dalam setiap kesempatan yang berpeluang untuk merusak iman dan telah terbangun. Tanpa harus membedakan apakah telah mengenal Sunnah ataupun tidak, sudah mengaji atau tidak. Selama berdampak kepada kemadharatan maka sebaiknya bahkan wajib bagi seseorang untuk mewaspadainya dan tidak lelah untuk terus berhati hati.

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla ,”

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” [Ali Imran :14]

Rasulullah juga sudah memperingatkan hal ini di dalam sabda beliau:

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidaklah aku meninggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebih berbahaya terhadap laki-laki daripada wanita. [HR. Bukhari no: 5096, Muslim no: 2740]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ

“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan” (HR. Ahmad).

Karenanya bila magnet fitnah ini bergejolak, sehingga seorang laki-laki menjadi terfitnah oleh wanita atau sebaliknya wanita menjadi tergoda dengan lelaki yang akan menjadikan zina atau sarananya terwujud maka seharusnya pintu fitnah itu di tutup rapat untuk mencegah bahaya besar terjadi.

Sebagaimana firman Allah ta`ala,”

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’: 32)

Maka sebaiknya silakan unfollow orang-orang yang dianggap berpotensi fitnah, di mana tidak akan ada kerugian sedikit pun dengan pertemanan yang mendatangkan madharat dan kecemasan terhadap jiwa dan iman yang dimiliki. Tidak perlu memberitahu dan meminta maaf karena tidak ada yang salah, Anda pun sebelumnya sebenarnya juga tidak mengenalnya. Malah, bila meminta izin atau meminta maaf dan melembutkan diri akan mengakibatkan fitnah baru yang tidak diinginkan. Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

 

Sumber: https://bimbinganislam.com/terkait-follow-instagram-ikhwan-akhwat/