Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, ada seseorang yang sering tiba-tiba mengingat mati tapi sampai kepikiran banget.
Takut kalau ajal menjemput duluan sedangkan hutang/tanggungannya belum lunas. Bagaimana cara menasehatinya agar tidak terlalu kepikiran berlebihan ya ustadz ?
Karna khawatir berpengaruh terhadap kesehatan juga.

Tanya Jawab AISHAH – akademi shalihah
(Disampaikan Oleh Fulanah – SahabatAISHAH Pekanbaru)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Agar Tidak Takut Mati Berlebihan
Pada asalnya semua orang takut kepada kematian, itu hal manusiawi.
Bahkan, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh umatnya agar senantiasa mengingat kematian, agar mereka takut berbuat dosa, dan segera bertaubat.

Namun, terkadang ada orang yang merasakan takut berlebihan dan diliputi was-was akan kematian, sehingga menyebabkan dirinya tidak sanggup beraktivitas, karena dipenuhi rasa takut kematian.

Maka jalan keluarnya adalah:

1. Meyakini bahwasanya kematian pasti akan datang, dan yang mengetahuinya hanyalah Allah. Maka yang seharusnya kita pikirkan adalah persiapan untuk menghadapi kematian.

2. Ketakutan yang berlebihan datangnya dari syaithan, maka berlindunglah kepada Allah dari was was syaithan, seringlah membaca ayat kursi, mu’awwidzat. Dan berdoa kepada Allah dengan yakin, Allah akan menghilangkan rasa was was tersebut.

3. Lebih mendekatkan diri kepada Allah, dengan memperbanyak membaca alquran, berdzikir disetiap keadaan, terutama dzikir pagi sore & akan tidur, menjaga sholat, serta mengiringi dengan sholat2 sunnah, dan amalan2 ketaatan lainnya.

Allah berfirman:

ألا بذكر الله تطمئن القلوب

” Ketahuilah dengan mengingat Allah hati2 itu merasakan ketenangan”
(QS Ar-Ra’d ayat 28)

Jangan Menunda Bayar Hutang
Adapun masalah hutang yang belum dilunasi, maka harus segera dilunasi, tidak boleh dia menunda-nunda hutangnya, jika dia sanggup untuk membayar.
Adapun kalau dia tidak mampu membayar hutang, dan memang dia berhutang untuk memenuhi kebutuhannya, maka sungguh rasulullah ﷺ telah bersabda:

مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلَافَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

“Siapa yang mengambil harta manusia (berhutang) disertai maksud akan membayarnya maka Allah akan membayarkannya untuknya.
Sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud merusaknya (merugikannya) maka Allah akan membinasakannya”
(Bukhari : 2212)

Wallahu a’lam,
Wabillahit taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله

 

sumber:  https://bimbinganislam.com/takut-mati-berlebihan-karena-hutang-belum-lunas/