Saudariku, Kenali Makar Musuhmu…
Setan adalah musuh yang nyata. Allah perintahkan hambaNya agar menjadikan setan sebagai musuh. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS.Fathir: 6)

Orang kafir dan orang munafik termasuk musuh-musuh Allah. Allah berfirman,

هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

“Mereka itu musuh (yang sebenarnya). Maka waspadalah terhadap mereka. Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan dari kebenaran?” (QS.Al-Munafiqun: 4)

Di mata musuh, kau adalah umpan yang empuk. Keberadaanmu bak perangkap yg mampu menjerumuskan umat ke lubang kenistaan.

Oleh karena itu, mereka tidak akan pernah diam sampai berhasil merampas kemuliaan, kehormatan dan penjagaan islam untukmu.

Bagi mereka keberhasilan itu ketika engkau dan teman-temanmu yang lain menuruti makar yang dibuat oleh mereka,

Allah ta’ala telah menerangkan keinginan buruk itu dalam firmanNya,

َيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوٰتِ أَن تَمِيلُوا۟ مَيْلًا عَظِيمًا

“Sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS.An-Nisa:27)

Saudariku …?

Mereka ingin menjadikanmu,

Barang Murahan
Yaitu ketika kau kehilangan Harga diri dan kehormatanmu, kau menganggapnya hal yang lumrah bukan lagi tabu.

Barang yg Tak Berbungkus
Yaitu ketika setiap jengkal tubuhmu laris menjadi konsumsi publik, kau merasa bangga.

Maka demi mewujudkan dua hal tadi mereka hanya butuh membuatmu keluar dari kediaman. Membuatmu betah berlama-lama di luar rumah.

Baca Juga: Keutamaan Surat Al-Kahfi di Malam Jumat
Kerena mereka tahu, kau akan aman jika hanya di dalam rumahmu saja. Tapi jika sudah keluar rumah, terbukalah celah untuk membuat makar dan menebar fitnah.

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

اَلْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لاَتَكُوْنُ أَقْرَبَ إِلَى اللهِ مِنْهَا فِيْ قَعْرِ بَيْتِهَا

“Wanita itu aurat, jika ia keluar dari rumahnya maka setan mengikutinya. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allâh (ketika shalat) melainkan di dalam rumahnya” (HR.At-Thabrani dalam Al Majmu’ Al Ausath no.2911)

Saudariku …?

Sudahkah engaku menyadarinya ??

Catatan:
Hal ini bukan berarti melarang wanita keluar rumah secara muthlak. Meraka tetap boleh, asalkan sesuai kebutuhan. Para shohabiyat dulu semasa Rosulullah juga keluar rumah. mereka keluar rumah untuk kebutuhan yang mendesak.

Ingat !! untuk kebutuhan yg mendesak, bukan untuk menawan di mata keranjang atau bersolek di pinggir jalan.

Lalu keluar rumah dengan alasan bekerja, apakah termasuk kebutuhan yg dibolehkan?

Syaikh Sholeh Fauzan hafizhahullah menerangkan beberapa kriteria terkait diperbolehkannya kasus diatas,

Pertama: Kondisinya sangat butuh terhadap pekerjaan itu.

Kedua: Masyarakat yg membutuhkan dan tidak tersedia laki-laki yg menggantikan posisinya.

Ketiga: Pekerjaan di tempat kerja dilakukan setelah pekerjaan rumah, karena pekerjaan rumah lebih utama untuknya.

Keempat: Pekerjaan tersebut tidak keluar koridor. Artinya ia melakukan pekerjaan yang cocok dg fithrahnya sebagai wanita. Seperti, pengajar, dokter, dll

Allahumma waffiq nisaal muslimin

(Sumber: Tanbihat Ala Ahkam Takhtasshu Bil Mukminat karya Syaikh Sholeh Fauzan, hal 12-13)

 

sumber:  https://bimbinganislam.com/siapakah-musuh-bagi-wanita-shalihah/