Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Maaf izin bertanya, misal kita belum sholat maghrib dan mendapati jamaah sholat isya akan dimulai, bagaimana cara sholat kita ?

(Dari Mujtahid Abu Asy-syifa, admin N06)

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Pertama tentu harus ditelusuri, kenapa ia sholat maghribnya terlambat?
Jika karena udzur atau safar, maka tidak mengapa. Namun jika karena malas atau hal lain, ini yang perlu dinasihati atau dituturi.

Tentang sholat maghrib disaat jama’ah isya akan dimulai, Syaikh Utsaimin rohimahulloh pernah ditanya tentang kasus seperti di atas, dan beliau menjelaskan ada 3 pendapat :

1. Pertama:
Makmum ikut gabung shalat jamaah isya’ dengan niat shalat maghrib. Ketika imam bangkit ke rakaat keempat, maka makmum ini duduk tasyahud akhir, sampai salam, kemudian bangkit lagi untuk ikut shalat jamaah isya’ bersama imam.

2. Kedua:
Makmum ikut shalat jamaah dengan niat shalat isya’, sehingga dia shalat 4 rakaat bersama imam. Selesai shalat Isya’, dia shalat Maghrib. Untuk kondisi seperti ini, tidak ada kewajiban baginya untuk mengikuti tertib shalat, agar bisa mengikuti shalat jamaah.

3. Ketiga:
Dia shalat maghrib sendirian di belakang shaf. Selesai shalat, dia langsung bergabung shalat Isya’.

Setelah menyebutkan 3 pendapat diatas, Syaikh ‘Utsaimin memberikan tanggapan:
– Pendapat yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat pertama. Beliau mengatakan,

أما القول الأول الذي ذكرنا أنه الصحيح ، فربما قال قائل إن فيه محذوراً وهو تسليم هؤلاء قبل أن يسلم إمامهم ، وهذا في الحقيقة ليس فيه محذور ، فقد ورد انفراد المأموم عن الإمام في مواضع من السُّنَّة ، منها : صلاة الخوف ، فإن الإمام يصلي بهم ركعة ثم يتمون لأنفسهم وينصرفون

Pendapat pertama yang kami sebutkan, inilah yang tepat. Bisa jadi ada seseorang yang komentar, “Itu ada yang bermasalah, dia salam sebelum imam salam.”
Dan sejatinya ini bukan masalah. Karena terdapat beberapa dalil sunah yang membolehkan makmum untuk memisahkan diri dari imam. Diantaranya, shalat khouf. Imam berjamaah dengan makmum satu rakaat, selanjutnya makmum menambahkan kekurangannya sendiri-sendiri sampai selesai. [Liqa bab maftuh, 3/425]

Adapun dua pendapat terakhir bermasalah;
-Untuk pendapat kedua, bermasalah dari sisi tidak mengikuti tertib urutan shalat wajib. Karena sholat isya’ sebelum maghrib.

-Untuk pendapat ketiga, bermasalah dari sisi bahwa dia shalat sendiri sementara ada yang shalat berjamaah, padahal dia berada di masjid yang sama dan di waktu yang sama, dan ini termasuk tanda perpecahan umat.

Wallohu A’lam
Wabillahit Taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/urutan-menjamak-sholat/