Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ada seorang yang minta bantuan, butuh uang untuk makan. Orang tersebut menceritakan keadaannya yang cukup menyedihkan. Akhirnya kita terpengaruh ingin membantunya. Seminggu setelah itu, kita baru tau ternyata orang tersebut ternyata berbohong.
Bagaimana menanggapi hal tersebut? Apakah tetap mendapat pahala sedekah dan berbuat baik?
Jazakumullah khairan
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Ya, tetap mendapatkan pahala sedekah sesuai dengan niatnya (jika ikhlas), walau peruntukannya tidak tepat sasaran.
Sebagaimana kisah Yazid yang bersedekah lalu diambil oleh anaknya sendiri, Ma’an rodhiallohu ‘anhuma, padahal niatnya untuk orang lain yang lebih membutuhkan.
Maka Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda;
لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ ، وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ
“Engkau dapati apa yang engkau niatkan wahai Yazid. Sedangkan, wahai Ma’an, engkau boleh mengambil apa yang engkau dapati” [HR Bukhori 1422]
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Sumber: https://bimbinganislam.com/salah-sasaran-dalam-bersedekah/