Pertanyaan:
Ustadz Mu’tashim yang semoga Allah berkahi. Ustadz, saya saat ini berumur 23 tahun, aktivitas kesibukan sebagai suami, saat ini bekerja dengan shift (dengan formula 3 HK dan 1 hari libur) di salah satu perusahaan BUMN di Subang, Jawa Barat. Waktu luang cukup, baik di kerjaan maupun di rumah. Ana adalah penuntut ilmu yang masih sangat banyak harus belajar karena seiring mengikuti kajian-kajian rutin, semakin ke sini ana merasa malah sangat makin banyak ilmu yang ana tidak tahu, dan harus segera mempelajarinya (akselerasi), tetapi ana takut salah langkah dan tahapan yang tidak benar.
Alhamdulillah Allah pertemukan dengan kuliah Islam online ini. Tetapi selain bersungguh-sungguh dengan mengikuti berjalannya kuliah ini,
1. Adakah pembelajaran bidang ilmu tambahan yang disarankan untuk ana ustadz?
2. Lalu metode seperti apa yang terbaik?
3. Apakah dalam belajar misal bahasa Arab, bagus jika dengan metode privat? Soalnya terkait dengan kondisi jadwal kerja yang tidak statis sehingga kajian rutin adakalanya harus bolos. Dan motivasi ana adalah untuk memanfaatkan umur dan kesempatan yang terbatas ini ustadz (takut ada suatu masanya datang waktu luangnya berkurang oleh anak dan yang lain lainnya) terkait adab penuntut ilmu dan tahapannya saya mohon resep/rekomendasi dari Ustadz, Barakallahu fiikum, Jazaakallaahu khairan. A. S. I. – Subang.
(Ditanyakan oleh Santri Mahad BIAS)
Jawaban:
Nasihat untuk penuntut ilmu pemula
Aamin, Jazakallah Khairan dengan doa yang terpanjat, dan juga semoga Allah memberikan kepada kita semua hidayah dan kebahagiaan di dalam kehidupan ini dan yang akan datang di akhirat.
Baca Juga : Penjelasan, Pengertian dan Contoh Hadits Qudsi
Saudara A.S.I di Subang yang berbahagia, tentunya kenikmatan yang terindah dan besar ketika Allah (ﷻ) berikan hidayah Iman dan ketaatan di dalam agama ini, dengan Allah (ﷻ) dekatkan dengan ilmu yang dengannya akan mendekatkan diri kita dengan surga Allah (ﷻ), sebagaimana sabda Rasulullah shallahu alaihi wasallam,”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.” Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlBani dalam shahih Jami’ no 304.
Ilmu dan amalan, melakukan yang terbaik sesuai dengan ajaran Islam, sebagai tujuan dalam kehidupan setiap insan, maka ini yang harus kita perjuangkan dan kita jaga. Hidup akan terasa sia-sia bila dengan waktu dan kesempatan yang telah Allah berikan tidak banyak manfaat bagi tujuan hakiki kehidupan kita.
Kami apresiasi tinggi dengan kemauan Anda untuk terus memperbaiki diri, yang pastinya masih banyak kekurangan dari diri kita dengan apa yang menjadi keharusan sebagai seorang hamba Allah (ﷻ).
Apa yang harus kita lakukan dan kita pelajari?
Maka pelajari ilmu sesuai dengan kebutuhan kita, yang perlu kita evaluasi diri, apakah yang harus segera di pelajari. Kita manusia, yang dituntut untuk beribadah, dalam beribadah tujuan kita hanya kepada Allah, sehingga yang harus kita tuntut adalah ilmu yang terkait dengan pengetahuan kita mengenal Allah, hak Allah dan kewajiban kita sebagai manusia. Yang kemudian akan berlanjut terkait ilmu kepada Rasulnya, kitabnya dan hal lainnya dalam rukun iman dan Islam.
Di pembelajaran online di Bimbingan Islam ini, bila ada kesempatan lagi maka tentunya tidak cukup. Diusahakan untuk mencari pembelajaran yang offline, duduk bersama para ulama dan guru, dengan keberkahan yang jauh lebih besar dan faidah yang lebih kuat lagi insyaallah. Dari duduknya dengan para ulama dan guru, minta lah kembali nasihat, karena nantinya akan menyesuaikan dengan kemampuan dan kesempatan Anda untuk belajar.
Yang terpenting, jagalah hidayah ini dengan sebaik baiknya, pelajari secara optimal apa yang ada di hadapan. Berikan waktu Anda untuk memikirkan kehidupan agama dan masa depan Anda untuk duduk di majelis ilmu, dengan mengorbankan waktu, harta dan kenikmatan yang telah dititipkan, insyaallah akan berikan tambahan ilmu, hidayah dengan merasakan kelezatan diri dalam belajar, sebagaimana orang orang shalih berjalan, di sela-sela kehidupan mereka sebagai manusia yang tidak bisa lepas dari kehidupan duniawi. Sekali lagi mintalah kembali nasihat kepada orang alim yang lebih mengetahui kondisi Anda, untuk diberikan resep yang tepat sehingga bisa berjalan sesuai apa yang di harapkan.
Belajar bahasa Arab atau melalui terjemahan, bukan menjadi soal. Memang bila kemampuan dimiliki, dan tekad kuat untuk lebih mengetahui agama ini bisa dilakukan, maka kerjakanlah. Namun bila tidak kuat, lingkungan komunitas tidak mendukung, sering kali mogok di jalan sering terjadi. Butuh perjuangan besar bila ingin menggapai tujuan besar. Minimalnya sesuai dengan apa yang disebutkan di awal, pengetahuan yang wajib dan segera kita pelajari dan kita miliki disesuaikan dengan kewajiban kita di dalam kehidupan ini, baik kewajiban kita sebagai hamba Allah kepada Allah, kepada nabiNya, Agama Islam, kepada orang tua, keluarga, tetangga, dan sebagainya. Terutama hal prinsip yang harus segera diketahui terkait degan rukun iman dan rukun Islam, secara bertahap untuk dipelajari, dari sumber sumber yang benar sesuai dengan aturan dan pemahaman yang lurus.
Semoga Allah berikan selalu hidayahNya untuk bisa berada di jalan agamaNya. Wallahu a`lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله
Sumber: https://bimbinganislam.com/resep-ahli-ilmu-untuk-penuntut-ilmu-pemula/