Pertanyaan:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ustadz mau bertanya apa kita salah kalau biar bisa lulus ujian cpns kita jadi rajin shalat ibadah dll. Lalu bagaimana hukumnya ustad seperti itu benar atau tidak? Dan bagaimana seharusnya mindset kita agar tidak salah? Saya bingung mohon pencerahannya ustadz. Jazakumullohi khairan ustad sebelumnya.

(Ditanyakan oleh Sahabat BIAS via Instagram Bimbingan Islam)

 

Jawaban:

Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh

Ada di antara kaum yang gemar melakukan puasa sunnah (yaitu puasa Senin-Kamis dan lainnya), namun semata-mata hanya untuk menyehatkan badan sebagaimana saran dari beberapa kalangan. Ada juga yang gemar sekali bersedekah, namun dengan tujuan untuk memperlancar rizki. Begitu pula ada yang rajin shalat, berjuang untuk bangun di tengah malam guna bertahajud, namun tujuannya hanyalah ingin mendapatkan karir yang cemerlang dan seterusnya dari keinginan dan harsat duniawi yang tak pernah pupus. Apakah ini dibolehkan?

Sungguh Amat Salah Dan Sangat Merugi, Bila Beribadah Dengan Amalan Sholeh Hanya Karena Mengharap Keuntungan Dunia
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman;

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ * أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُون

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15-16)

Yang dimaksud dengan “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia” yaitu barangsiapa yang menginginkan kenikmatan dunia dengan melakukan amalan akhirat.

Maksudnya adalah mereka akan diberikan dunia yang mereka inginkan. Ini semua diberikan bukan karena mereka telah berbuat baik, namun semata-mata akan membuat terlena dan terjerumus dalam kebinasaan karena rusaknya amalan mereka.

Dunia yang mereka harapkan dengan gemar beribadah, mungkin saja mereka peroleh. Dengan banyak melakukan amalan sholeh atau dengan gemar beribadah amalan tertentu, boleh jadi seseorang akan bertambah sehat, rizki semakin lancar dan karir terus meningkat, dan itu senyatanya yang mereka peroleh dan Allah Ta’ala pun tidak akan mengurangi hal tersebut sesuai yang Dia tetapkan. Adapun di akhirat, mereka tidak akan memperoleh pahala karena mereka dalam beramal tidak menginginkan akhirat.

Untuk tipe orang-orang seperti ini juga dikatakan: “lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. Ini semua dikarenakan mereka dahulu di dunia beramal tidak ikhlas untuk mengharapkan wajah Allah Ta’ala, sehingga ketika di akhirat, sia-sialah amalan mereka (rugi besar, pent.). (Lihat penjelasan ayat ini dalam I’aanatul Mustafid, Oleh Syaikh Al Fauzan, 2/92-93)

Kenapa Seorang Itu Tidak Ikhlash Saja Dalam Beribadah?
Untuk mengatur jalan pikiran dan mindset agar tidak salah dalam prilaku beribadah ada solusinya. Sejatinya bila seseorang memurnikan amalan ibadahnya hanya untuk mengharap wajah Allah Ta’ala dan ikhlash kepada-Nya, niscaya dunia pun akan menghampirinya tanpa mesti dia cari-cari. Namun, jika seseorang mencari-cari dunia dan dunia yang selalu menjadi tujuannya dalam beramal, memang benar dia akan mendapatkan dunia tetapi sekadar yang Allah Ta’ala takdirkan saja. Ingatlah kaidah hidup ini!!

Mari kita merenung dan mengambil pelajaran dari sabda Rasul Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, moga bisa diresapi dan diamalkan,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ

“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 2465. Ahli hadits Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Akhirnya, marilah kita ikhlashkan selalu niat kita ketika kita beramal. Murnikanlah semua amalan hanya untuk menggapai ridha ilahi Allah ‘Azza Wa Jalla. Janganlah niatkan setiap amalanmu hanya untuk meraih kenikmatan dunia semata. Ikhlaskanlah amalan tersebut pada Allah Yang Maha Esa, niscaya dunia juga akan engkau raih. Semoga Allah Yang Maha Kuasa selalu memperbaiki aqidah dan setiap amalan kaum muslimin. Aamiin.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

 

Sumber: https://bimbinganislam.com/rajin-beribadah-karena-ingin-dunia-apakah-salah/