Pertanyaan:

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah merahmati ustadz, keluarga, seluruh admin dan seluruh kaum muslimin di mana pun berada.

Pertanyaannya, tolong jelaskan ustadz tentang ayat kulliyat dan ayat juz’iyat. Jazakallahu khairan wa barakallahu fiikum

جزاك الله خيرا

(Dari Fulan Anggota Grup Whatsapp Sahabat BiAS)

 

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh

Antara Ayat Kulliyat Dan Ayat Juz’iyyat
Ayat kulliyat adalah ayat yang menyeluruh/komprehensif, sedangkan ayat juz’iyyat adalah ayat parsial atau sebagian saja.

Misalkan, hukum khamar itu adalah haram secara keseluruhan berdasarkan ayat-ayat yang turun secara berkesinambungan sampai hukum terakhir, yaitu haram.

Detail Pengharaman Khamar Dan Tahapannya
Pertama: Awalnya khamar dibolehkan.

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ ثَمَرَاتِ النَّخِيلِ وَالْأَعْنَابِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 67).

Kedua: Turun ayat berisi bahwa khamar perlu dijauhi, karena bahayanya lebih besar daripada maslahatnya.

Allah Ta’ala berfirman,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. Al-Baqarah: 219).

Ketiga: Turun ayat untuk melarang peminum khamar pada waktu shalat, dan dibolehkan pada waktu lainnya, dengan tetap melihat bahwa bahaya khamar lebih besar daripada manfaatnya

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.” (QS. An-Nisaa’: 43).

Keempat: Terakhir, khamar diharamkan secara tegas.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-Maidah: 90).

Inilah ayat kulliyat secara keseluruhan tentang khamar, dan bagian-bagiannya disebut dengan ayat juz’iyyat. Jadi, jangan ada yang berpendapat lagi bahwa khamar boleh diminum, yang penting tidak mengganggu orang lain, karena mengambil tahapan pertama dan yang kedua dari ayat-ayat juz’iyyat dalam tahapan pengharaman khamar.

Jangan Seperti Orang Yahudi!
اَفَتُؤْمِنُوْنَ بِبَعْضِ الْكِتٰبِ وَتَكْفُرُوْنَ بِبَعْضٍۚ فَمَا جَزَاۤءُ مَنْ يَّفْعَلُ ذٰلِكَ مِنْكُمْ اِلَّا خِزْيٌ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يُرَدُّوْنَ اِلٰٓى اَشَدِّ الْعَذَابِۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ

” . . . Apakah kamu beriman kepada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar kepada sebagian (yang lain)? Maka tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antara kamu selain kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah : 85).

Menyikapi Ayat Kulliyat Dan Ayat Juz’iyyat
Dan kita sebagai muslim dalam beragama mengambil ayat secara keseluruhan, beriman dengannya dan berusaha mengamalkan seluruhnya (yang hukumnya wajib), bukan hanya sepotong atau sebagian saja menuruti hawa nafsu. Berbeda dengan amalan yang hukumnya sunnah, maka kita boleh mengambil apa yang kita mampu darinya dan mengamalkannya. Juga yang paling penting adalah memilih skala prioritas dan memilih yang terbaik darinya.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

 

Sumber: https://bimbinganislam.com/penjelasan-ayat-kulliyat-dan-ayat-juziyat/