Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, ana mau bertanya : Bila orangtua kita dulu belum mengenal sunnah, mereka masih melakukan hal-hal yang bid’ah karena mengikuti tradisi. Dan, sekarang mereka sudah meninggal dunia. Apakah mereka akan diazab karena ketidaktahuan mereka ustadz? Bagaimana cara kami yang ditinggalkan, memintakan ampun untuk mereka? Supaya kami bisa dipersatukan di surga kelak. Aamiin

Jazakallah khairan..

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T06 G-39

Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله

Alhamdulillāh rabbil ālamīn

Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Wajazākallāh khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan,

Jika kebid’ahan yang dilakukan dikala hidup adalah kebid’ahan yang ghoiru mukaffirah/yang tidak mengakibatkan seseorang menjadi kafir, maka aqidah ahlis sunnah wal jama’ah terhadap pelaku dosa besar selain kekafiran adalah ia masih berstatus sebagai orang Islam.

Dan berkaitan dengan dosanya, maka jika Allāh jalla wa ‘alā mengampuninya dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, ia akan masuk surga langsung. Dan jika Allāh tidak mengampuninya maka ia masuk neraka terlebih dahulu sampai batas waktu yang Allāh tetapkan untuk kemudian diangkat ke dalam surga.

Allāh subhānahu wa ta’āla befirman :

إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allāh, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

(QS An-Nisa’ : 48).

Jika Allāh berkehendak maka Dia akan mengampuni dosa-dosa selain dosa syirik karena beberapa sebab diantaranya :

Kasih sayang dan rahmat Allāh ta’āla kepada hamba-Nya
Syafa’at dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam kelak
Anak-anak shalih yang senantiasa mendoakan kedua orang tuanya serta beramal shalih.
Dan setiap do’a serta amal shalih yang dilakukan oleh anak maka orang tua mendapatkan jatah pahala darinya, karena anak adalah merupakan hasil jerih payah orang tua. Dan amal shalih ini memiliki cakupan yang teramat sangat luas.

Semoga tulisan tentang Ampunan Dosa Untuk Pelaku Bid’ah ini bermanfat, wa akhiru da’wanā ‘anilhamdulillāhi rabbil ālamin

Wallāhu a’lam
Wabillāhittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:

? Ustadz Abul Aswad Al-Bayati حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/ampunan-dosa-untuk-pelaku-bidah/