Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat-Nya kepada Ustadz dan keluarga. Aamiin

Ustadz, mohon pencerahannya.

Bagaimana cara, hadits, atau kata-kata nasehat mana yang bisa menenangkan hati seorang yang takut dengan kematian karena merasa belum punya bekal.

Jazaakallahu khairan.

(Disampaikan oleh Fulanah di Banyuwangi, Sahabat BiAS T08 G-50)

 

Jawaban :

Wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh.

Bismillaah

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan menimpa setiap manusia hidup. Dan Allah ta’ala juga sudah menyebutkan tentang kematian ini dalam banyak ayat, Allah berfirman :

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(QS Al-Mulk : 1-2).

Allah ta’ala juga berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”
(QS Al-Ankabut : 57).

Rasa takut terhadap kematian adalah sesuatu yang positif jika sesuai porsi, rasa takut yang memotivasi kita untuk banyak beramal, banyak beribadah, menolong sesama, berbakti kepada kedua orang tua. Adalah rasa takut yang terpuji, nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (kematian).”
(HR. An Nasa’i : 1824, Tirmidzi : 2307 dan Ibnu Majah : 4258 dan Ahmad : 2/292. Hadits ini dihasankan oleh Imam Al Albani).

Dalam riwayat lain beliau bersabda :

اذكرِ الموتَ فى صلاتِك فإنَّ الرجلَ إذا ذكر الموتَ فى صلاتِهِ فَحَرِىٌّ أن يحسنَ صلاتَه , وصلِّ صلاةَ رجلٍ لا يظن أنه يصلى صلاةً غيرَها , وإياك وكلَّ أمرٍ يعتذرُ منه

“Ingatlah kematian dalam shalatmu karena jika seseorang mengingat mati dalam shalatnya, maka ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti shalat orang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan shalat yang lainnya. Hati-hatilah dengan perkara yang kelak malah engkau meminta udzur (meralatnya) (karena tidak bisa memenuhinya).”
(HR. Dailami di Musnad Al Firdaus, dihasankan oleh Imam Al-Albani di dalam SIlsilah Ahadits Ash-Shahihah : 1421.).

Akan tetapi rasa takut pada kematian yang berlebihan, dan tidak mendorong kita untuk beramal shalih adalah sebuah kelainan, atau bisa jadi gangguan kejiwaan, atau bisa jadi gangguan jin yang bertujuan untuk membuat si penderita menjadi tidak bisa beraktifitas apa-apa kecuali hanya memikirkan rasa takut yang datang tanpa beralasan.

Segera kembali ke jalan Allah adalah solusi terbaik, memperbanyak dzikir setelah shalat dengan tenang, tumakninah, membaca doa-doa harian dalam setiap aktifitas kita. Tatkala masuk rumah, masuk masjid, mau tidur, bangun tidur, mau makan, setelah makan, mau mengenakan pakaian dan lain-lain.

Bisa dilihat redaksi doa-doa tersebut di buku dzikir dan doa sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al-Qathani untuk kemudian diamalkan sembari terus meminta ketenangan kepada Allah ta’ala.

Disamping itu kita menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif bersama kawan-kawan yang shalih menghadiri pengajian misalnya, menjadi panitia bakti sosial dan kegiatan positif lainnya.

 

Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله تعالى

 

sumber: https://bimbinganislam.com/nasehat-untukmu-yang-takut-dengan-kematian/