Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
Ustadz, apakah boleh meminta doa kepada ibu melalui air untuk kemudian diminum dengan tujuan mengurangi rasa sakit yang sedang diderita anaknya?
( Dari Admin T07)
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Doa apa yang dimaksud? Apakah ruqyah?
Jika yang dimaksud adalah doa yang bersumber dari Quran atau yang sejalan dengan syari’at maka boleh, dengan beberapa ketentuan , dan ini termasuk ruqyah.
Namun mengkhususkan ayat atau surat tertentu seperti Surat Yasin, untuk pengobatan penyakit tertentu, dengan penentuan bilangan tertentu, dan di waktu tertentu adalah hal yang tidak ada landasannya dalam sunnah nabawiyah, tidak ada dalil syar’i yang mendukungnya, bahkan dapat menjerumuskannya kedalam bid’ah.
Dijelaskan dalam Fatwa Lajnah Daimah:
وقد جاء في “فتاوى اللجنة الدائمة” (المجموعة الثانية: 1/76):
” أما تخصيص آيات معينة لرقية بعض الأمراض بلا دليل فلا يجوز ” انتهى.
“Adapun mengkhususkan ayat tertentu untuk ruqyah karena penyakit tertentu adalah hal yang tidak berdasar pada dalil, dan tidak boleh” (Fatwa Lajnah Daimah, Majmu’ah Tsaniyah: 1/76)
Al-Quran semuanya adalah berkah, berpahala, baik, dan juga penyembuh. Sehingga jika ada orang meminum air yang telah dibacakan Surat Yasin tanpa keyakinan tertentu, pada sebagian waktu yang tidak dikhususkan, maka hal itu tidak mengapa.
Meskipun ruqyah itu lebih utama kalau yang ada ketetapan dalil agama, seperti bacaan surat Al-Fatihah pada air, dua surat Al-Mua’widzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas), ayat kursi. Sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah:
عن عائشة رضي الله عنها : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان إذا اشتكى يقرأ على نفسه بالمعوذات وينفث فلما اشتد وجعه كنت أقرأ عليه وأمسح بيده رجاء بركتها
”Apabila Rosululloh sholallohu ‘alaihi wasallam menderita sakit, maka beliau membacakan Al-Mu’awwidzaat untuk dirinya sendiri, lalu beliau meniupnya. Dan ketika sakitnya makin parah, akulah yang membacakannya pada beliau. Lalu mengusapkan dengan kedua tangan beliau sendiri untuk mengharap keberkahannya” [HR Bukhori 4629]
Dijelaskan oleh penanya bahwa yang akan mendoakan adalah sang ibu, pertanyaannya kenapa harus sang ibu?
Apakah diri sendiri tidak bisa membacakan ruqyah? Jika mampu, maka bacakan sendiri saja. Namun jika argumentasinya orangtua lebih sholih dan lebih taat agama, maka tak mengapa, ini termasuk tawassul yang diperbolehkan, yaitu pada orang sholih yang masih hidup.
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/meminta-doa-ibu-melalui-air-adakah-tuntunannya/