Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu menjaga ustadz dan keluarga. Saya mau bertanya ustadz.

Bismillah, ustadz. Saya ingin bertanya, apa itu manhaj salaf ya ustadz?
bagaimana cara kita agar dapat menjadi salafi yang baik dan dakwah kita insyaa Allah, dapat diterima oleh masyarakat ?

(Disampaikan oleh Fulan, Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)

 

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Saudara yang semoga Allah memuliakan anda dan kita semua.

Manhaj salaf bukanlah agama dan cara baru yang keluar dari islam, ia bukanlah organisasi atau kelompok ekslusif yang ingin menyombongkan diri sebagai pemegang kekuasaan/ kebenaran mutlak diantara manusia.
Manhaj salaf adalah agama islam itu sendiri, ia hanya sebuah metodologi kesadaran untuk mencoba kembali memahami dan mengamalkan syariat islam dengan cara yang benar, yang telah di ajarakan oleh para salaf. Salaf yang di maksudkan adalah orang orang terdahulu , mulai dari nabi Muhammad sallahu alaihi wasallam dan orang orang yang selalu mengikutinya.

Karenanya, siapapun dia, dan apapun namanya bila telah mengikuti model ajaran nabi dan pemahaman yang diajarkan beliau dengan mencoba mengembalikan pemahaman agama dari para sahabat sahabatnya, dengan menjauhkan diri dari ego, nafsu dan fanatisme kelompok maka hakikatnya ia seorang salafi atau ahlussunnah wal jamaah atau yang lainnya. Sehingga manhaj salaf tidak akan hilang dan tetap akan ada selama islam itu ada serta kemurniaan ajarannya dijalankan di muka bumi ini.

Allah berfirman:

{وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari (kalangan) orang-orang muhajirin dan anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”
(Qs. At Taubah: 100)

Dalam ayat lain, Allah ta’ala memuji keimanan para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan orang-orang yang mengikuti mereka dalam firman-Nya:

فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا

“Dan jika mereka beriman seperti keimanan kalian, maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk (ke jalan yang benar).” (Qs. Al Baqarah: 137)

Dalam hadits yang shahih tentang perpecahan umat ini menjadi 73 golongan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua golongan tersebut akan masuk neraka, kecuali satu golongan, yaitu Al Jama’ah“. Dalam riwayat lain: “Mereka (yang selamat) adalah orang-orang yang mengikuti petunjukku dan petunjuk para sahabatku.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud, Ad Darimy dan imam-imam lainnya, dishahihkan oleh Ibnu Taimiyyah, Asy Syathiby dan Syaikh Al Albany. Lihat “Silsilatul Ahaaditsish Shahihah” no. 204)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ini adalah ideologi golongan yang selamat dan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah ta’ala sampai hari kiamat, (yang mereka adalah) Ahlus Sunnah wal jama’ah (orang-orang yang mengikuti manhaj salaf), yaitu beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, (hari) kebangkitan setelah kematian, dan beriman kepada takdir Allah yang baik maupun yang buruk.”

Maka mengikuti manhaj salaf adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih keselamatan di dunia dan akhirat, sebagaimana hanya dengan mengikuti manhaj inilah kita akan bisa meraih semua keutamaan dan kebaikan yang Allah ta’ala janjikan dalam agama-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sebaik-baik umatku adalah generasi yang aku diutus di masa mereka (para sahabat radhiyallahu ‘anhum), kemudian generasi yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dengan memahami dan berperilaku yang santun dalam menjalankan ajaran agama ini, dengan tetap menyontoh perilaku Rasulullah dalam semua hal, terutama dalam mengajarkan kebenaran dan beramar makruf nahi mungkar, maka insyaallah masyarakat akan mau menerimanya.
Walaupun pastinya, tiada akan kita bisa mendapatkan keridhoan seluruh manusia dengan apa yang kita lakukan, sebagaimana halnya Rasulullah yang tidak bisa menundukkan semua hati manusia kepada islam, karena hidayah semuanya hanya milik Allah ta’ala.

Maka silakan untuk mencoba mempelajari Islam dari sumber yang baik dan benar, dengan berusaha menyandarkan pemahaman dan amaliyah kita dengan jalan orang orang yang telah selamat dari para sahabat, tabi’in dan orang yang mengikuti mereka, itulah salaf yang kita bernisbat kepadanya bukan fanatisme kepada individu dan kelompok tertentu sehingga keselamatan dan kebahagian ada dalam kehidupan kita semua.
Wallahu a’lam.

 

Dijawab dengan ringkas oleh :

Ustadz Ustadz Mu’tashim Lc., M.A. حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/manhaj-salaf-salafi-apa-itu/