Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga ustadz dan keluarga selalu dalam lindungan Allah dan diberi Rahmat Nya.
Ada titipan pertanyaan dari saudara saya, beliau tanya “lebih berat mana dosanya menzinahi ibu sendiri dengan berdoa meminta-minta di kuburan?”
Kemudian, saya takut jika beliau bertanya demikian, untuk mencari pembenaran atau meledek.

شكرا

(Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat BiAS T09 G-32)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh wa shalātu wa salāmu ‘alā rasūlillāh.

Zina merupakan salah satu dosa paling besar, Allah berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan jalan yang buruk.”
( Al – Isra’ : 32).

Apalagi ketika hal menjijikkan tersebut dilakukan bersama salah satu mahramnya, apalagi ibunya sendiri, tentu ini menunjukkan keburukan jiwa orang tersebut, hilangnya fitrah dari dirinya, dan hukuman mati pantas dia dapatkan, rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من وقع على ذات محرم فاقتلوه

“Siapa yang berzina dengan mahramnya, maka bunuhlah ia”
(HR. Ibnu Majah 2554).

Namun, sebesar apapun dosa zina, maka dosa mempersekutukan Allah jauh lebih besar, karena tauhid merupakan orientasi adanya manusia di muka bumi, sehingga siapa yang melanggarnya maka dia telah melakukan kezholiman terbesar yang tidak akan pernah Allah ampuni, Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang dibawah (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang sangat besar.”
(QS. An – nisa : 48).

Dan termasuk kesyirikan adalah meminta-minta kepada penghuni kubur (seperti berdoa dengan berteriak-teriak, “wahai wali fulan, mudahkanlah rezekiku”, “wahai penghuni kubur, aku meminta anak” dan semisalnya), yang padahal sejatinya merekalah yang mengharapkan doa kita.

Sehingga jika ingin membandingkan dosa, maka dosa syirik jauh lebih besar.
Namun sebuah kerusakan akal ketika seseorang melegalkan maksiat yang dia lakukan dengan berkata,
“oh tidak mengapa saya berzina dengan mahram saya, daripada berbuat syirik.”

Wallahu a’lam

 

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله

 

sumber:  https://bimbinganislam.com/tercela-membandingkan-dosa-untuk-mencari-pembenaran/