Sebagian orang selalu mengeluh kepada Allah Yang Maha Pemurah “kenapa doa saya tidak terkabulkan juga sampai sekarang” padahal saya rajin sholat dan rajin menghadiri Kajian Majelis Ta’lim. Apakah Allah Ta’ala murka dengan saya?!

Sering kita mendengar perkataan seperti ini dari saudara-saudara kita, bahkan boleh jadi sering terbetik dalam hati kita sendiri, namun pernahkah kita memikirkan atau merenungkan kenapa jawaban dari doa itu tak kunjung datang!
Ketahuilah wahai saudaraku, doa setiap hamba Allah itu, yang berpasrah diri kepadaNya pasti dikabulkan oleh Allah Yang Maha Pengasih, Dia Yang Maha Mengabulkan Segala Pinta akan mengabulkannya dengan satu diantara tiga pilihan :

memberikan apa yang diminta,
menyimpan do’a itu untuk di akhirat,
atau menolak kejelekan yang setara dengan nilai do’anya.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS. Al-Baqarah :186).

Para ahli ilmu menjelaskan bahwa doa yang pasti terkabulkan ini ada penghalang-penghalangnya. kebanyakan kaum muslimin lalai dan belum mengetahuinya, yang menjadi tujuan akhir dari pintanya adalah “yang penting terkabul.” ini adalah adab yang tidak pantas kepada Allah Yang Maha Mulia, sepatutnya setiap muslim harus tahu setiap penghalang-penghalang doa itu terkabulkan. Berikut ini sebab utamanya;

1. Sandang, Pangan dan Papan yang bersumber dari harta haram

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam satu sabdanya menyebutkan :

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ! يَا رَبِّ! وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ، وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ، وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ، وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ، فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ؟

”Kemudian Rasulullah menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, kusut rambutnya, kemudian mengangkat tangannya dan mengatakan : Wahai Rabb-ku, Wahai Rabb-ku, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakainnya haram, perutnya diisi dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana Kami mengabulkan doanya?”
(HR. Muslim, no. 1015).

Sebaliknya Allah Yang Maha Kuasa memerintahkan para rasul-Nya hanya makan dari makanan yang baik (halal). Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-mu`minun : 51).

2. Terburu-terburu dalam berdoa

Maksudnya, sekali seorang hamba berdoa, inginnya langsung terkabul. Ini termasuk contoh terburu-buru dalam berdoa dan juga bentuk putus asa kepada rahmat Allah Yang Maha Luas. Karena banyak di antara saudara kita, baru sekali doa, inginnya besok sudah terkabulkan, ini bukan sikap yang benar, setiap muslim haruslah tetap memohon kepada Allah Ta’ala dan tidak mudah berputus asa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى

“Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.”
(HR. Bukhari, no. 1499 dan Muslim, no. 2735).

Sikap tergesa-gesa agar doa itu segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan dirinya putus asa dan malas berdoa.
Dari sahabat mulia Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menerangkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

لا يزَالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَم يدعُ بإِثمٍ، أَوْ قَطِيعةِ رَحِمٍ، مَا لَمْ يَسْتعْجِلْ قِيلَ: يَا رسُولَ اللَّهِ مَا الاسْتِعْجَالُ؟ قَالَ: يَقُولُ: قَدْ دعَوْتُ، وَقَدْ دَعَوْتُ فَلَم أَرَ يَسْتَجِيبُ لي، فَيَسْتَحْسِرُ عِنْد ذَلِكَ، ويَدَعُ الدُّعَاءَ

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?”
Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa.”
(HR. Muslim, no. 2735).

3. Berbuat Dosa Dan Memutuskan Silaturahim

Allah Ta’ala sendiri yang berfirman bahwa Allah Yang Maha Pemurah akan mengabulkan do’a hamba-Nya yang berdo’a kepada Nya. Do’a kita pasti akan dikabulkan, selama do’a itu bukan berupa keburukan atau memutus hubungan silaturahim. Entah di dunia ataupun di akhirat, do’a kita pasti akan dikabulkan.
Kita tidak tahu, sedangkan Allah Yang Maha Mengetahui selalu tahu yang terbaik untuk kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لا يزال الدعاء يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم

“Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim.”
(HR. Muslim, no. 2735).

4. Meninggalkan Amal Ma`ruf Nahi Mungkar

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memuji para sahabat dengan amal ma`ruf nahi mungkar, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”
(QS. Ali mran :110).

Ini menunjukkan betapa pentingnya amal ma`ruf nahi mungkar, dan betapa murkanya Allah Ta’ala bagi mereka yang mampu untuk menegakkan syiar yang satu ini, akan tetapi mereka meninggalkannya, bahkan ancamannya adalah dapat menghalangi terkabulnya doa seorang hamba, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian.”
(HR. Tirmidzi, no. 2169 dan dihasankan oleh ahli hadits Syaikh al-Albani)

Oleh karena itu saudara-saudaraku kaum muslimin, marilah kita bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah Yang Maha Penyayang, selalu berhusnu zhan kepadaNya (berbaik sangka) akan terkabulnya doa kita, kemudian kita berusaha meninggalkan penghalang-penghalang yang dapat menghalangi terkabulnya doa tersebut.
Akhirnya kepada Allah Ta’ala jua lah, kita memohon kepadaNya agar diterima amal shaleh kita, dan memasukkan kita ke dalam surgaNya yang penuh dengan kenikmatan. – Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin –

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Disusun oleh:
Ustadz Fadly Gugul حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/ketika-pintamu-tak-kunjung-dikabulkan/