Pertanyaan:
Assalamu’@laikum ustad…,misalkan saya menjalankan ibadah puasa sunnah nabi daud sehari puasa sehari tidak,trus apabila hari ini saya puasa n besoknya saya puasa lagi disebabkan karena puasa arafah…,itu boleh nggak ustad

Dari Abdul Ghafur

Jawab:

Wa ‘alaikumus salam wa rahmatullah,

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Puasa Daud merupakan puasa sunnah terbaik. Terdapat banyak hadis yang menyebutkan hal itu. Diantaranya hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

“Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud. Beliau sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari 3420, Muslim 1159, dan yang lainnya).

Sebagian ulama berpendapat, diantara aturan puasa Daud yang perlu diperhatikan, bahwa orang yang merutinkan puasa Daud maka dia tidak diperbolehkan melakukan puasa sunah yang lainnya. Diantara dalil yang menunjukkan hal ini adalah riwayat yang menceritakan tentang rencana puasa sunah tiap hari yang hendak dilakukan Abdullah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma.

Berikut hadis selengkapnya,

Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma pernah menyampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang rencananya untuk berpuasa setiap hari. Mendengar rencana ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya dan menasehatkan agar puasa 3 hari tiap bulan. Namun Abdullah bin Amr tetap mendesak untuk melakukan lebih, “Aku mampu untuk mengerjakan yang lebih dari itu.”

Hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan puasa Daud,

صُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا، وَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام، وَهُوَ أَعْدَلُ الصِّيَامِ

“Sehari puasa, sehari tidak puasa. Itulah puasa Daud ‘alaihis salam dan itu puasa paling baik.”

Abdullah bin Amr tetap mendesak untuk lebih, “Aku mampu untuk mengerjakan yang lebih dari itu.”

Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya, dan menegaskan,

لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ

“Tidak ada yang lebih utama dari pada puasa Daud.” (HR. Bukhari 3418, Muslim 1159).

Dalam riwayat lain, ketika Abdullah bin Amr meminta puasa sunah tambahan,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya, untuk melakukan lebih dari puasa Daud,

فَصُمْ صِيَامَ نَبِيِّ اللهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ، وَلاَ تَزِدْ عَلَيْهِ

“Lakukan puasa Nabi Daud ‘alaihis salam dan jangan kamu tambah melebihi hal itu.” (HR. Ahmad 6867, Bukhari 1975, dan yang lainnya).

Bahkan Ibnu Hazm berpendapat bahwa orang yang melaksanakan puasa sunah lebih dari rutinitas puasa Daudnya maka dia tidak mendapat pahala untuk puasa tambahan yang dia lakukan. Dalam karyanya Al-Muhalla, Ibn Hazm menegaskan,

وإذا أخبَر عليه السلام أنه لا أفضل من ذلك فقد صح أن من صام أكثر من ذلك فقد انحطَّ فضلُه ، وإذا انحطَّ فضلُه فقد حبطت تلك الزيادة بلا شك ، وصار عملاً لا أجر له فيه ، بل هو ناقص من أجره ، فصح أنه لا يحلُّ أصلاً

Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa tidak ada yang lebih afdhal dibandingkan puasa Daud, maka kesimpulan yang benar bahwa orang yang berpuasa lebih dari puasa Daud, telah menggugurkan nilai afdhalnya. Dan jika menggugurkan nilai afdhalnya, berarti tambahan puasa yang dia lakukan menjadi gugur tanpa ragu lagi. Sehingga menjadi amal yang tidak berpahala. Bahkan ini mengurangi pahalanya. Sehingga puasa semacam ini sama sekali tidak halal. (Al-Muhalla, 4/432).

Berdasarkan keterangan di atas, bagi anda yang sedang menjalani puasa Daud, rutinkan puasa terbaik ini secara istiqamah, dan anda tidak perlu mikir puasa sunah yang lainnya. Sekalipun tidak mendapatkan kesempatan puasa arafah atau puasa Asyura. Karena jika orang yang menjalankan puasa Daud masih memikirkan puasa lainnya, akan mengganggu rutinitas puasa Daudnya.

Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Sumber: https://konsultasisyariah.com/23743-jika-puasa-daud-jangan-mikir-puasa-sunah-lain.html