Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan ilmu kepada ustadz. Aamiin

Ustadz, shohih kah hadits berikut :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatkan dua puluh lima kali lipat atas salat sendiri yang dikerjakan di rumah atau di pasar.
Hal itu apabila ia berwudhu dengan sempurna, kemudian keluar menuju ke masjid dengan niat hanya untuk salat, maka setiap kali ia melangkah, derajatnya dinaikkan dan kesalahan (dosa)nya diturunkan. Lalu ketika ia melakukan salat, malaikat senantiasa memohonkan ampun dan rahmat untuknya, selama ia masih tetap berada di tempat salatnya dan tidak berhadas.
Malaikat berdoa: “Ya Allah ampunilah dia Ya Allah rahmatilah dia.” Dan tetap dianggap berada dalam salat (mendapat pahala seperti itu), selama ia menanti salat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Mohon penjelasannya ustadz.
Jazaakallahu khairan wa barakallahu fiik.

(Disampaikan oleh Fulanah,Sahabat BiAS T09 -G42)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyatuhal Akhawat baarakallah fiikunna.

Hadits yang anda maksud, redaksi lengkapnya adalah :

صَلاَةُ الرَّجُلِ فِى الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِى بَيْتِهِ وَفِى سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا ، وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُخْرِجُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ ، فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ الْمَلاَئِكَةُ تُصَلِّى عَلَيْهِ مَا دَامَ فِى مُصَلاَّهُ (مَا لَمْ يُحْدِثْ) تَقُوْلُ : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ . وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ

“Shalat seseorang dengan berjama’ah dilipatgandakan daripada shalatnya di rumah dan di pasarnya dua puluh lima kali lipat.
Dan hal itu apabila ia berwudhu lalu memperbagus wudhunya kemudian keluar ke masjid dengan tujuan hanya untuk shalat. Tiap ia melangkah satu langkah maka diangkatkan baginya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya.
Lalu apabila ia shalat, para malaikat akan terus mendo’akannya selama ia berada di tempat shalatnya, selama ia tidak berhadats.
Malaikat akan mendoakan, “Ya Allah, sejahterakanlah ia. Ya Allah, rahmatilah dia.” Dan ia dianggap terus menerus shalat selama ia menunggu shalat.”
(HR. Bukhari, no. 647 dan Muslim, no. 649).

Hadits ini adalah hadits shahih. Bahkan derajatnya termasuk dalam jajaran hadits paling shahih karena diriwayatkan oleh Imam Bukhari Dan Imam Muslim dalam kitab Shahih keduanya, dimana kedua kitab tersebut adalah kitab yang paling shahih sesudah Al Qur’an, berdasarkan kesepakatan para Ulama.

Kandungan Hadits & Pahala Shalat Berjamaah
Kandungan hadits di atas, diantaranya:

1. Shalat jama’ah lebih utama daripada shalat sendirian yaitu 25, atau 27 derajat sebagaimana disebutkan dalam riwayat lainnya.

2. Hukum shalat jama’ah bagi pria adalah fardhu ‘ain menurut pendapat yang lebih kuat.
Dalil lain menunjukkan bahwa hukum shalat jama’ah itu wajib ‘ain adalah ketika dalam perang saja, shalat khauf (karena takut) masih diperintahkan untuk berjama’ah (ada tata caranya tersendiri), dan juga ancaman keras bagi yang meninggalkan shalat jama’ah sekalipun itu orang buta, dan dia masih mendengar adzan, tetap masih disuruh untuk menghadiri shalat jama’ah.

3. Boleh shalat di pasar walaupun hal tersebut dapat mengurangi kekhusyu’an karena hati lebih sibuk dengan urusan perdagangannya, sehingga hal ini kurang disukai.

4. Niat yang membuat seseorang pergi ke masjid hingga menunggu shalat di dalamnya dinilai berpahala.
Dan hal ini juga termasuk keutamaan menunggu shalat berjama’ah di dalam masjid, bahkan bisa dihitung pahala shalat, jika dia telah shalat di dalamnya dan menunggu pelaksanaan shalat berikutnya.
Dan Jika ada seseorang keluar rumah tidak berniat untuk shalat, tentu tidak mendapat pahala seperti itu.

Baca: Niat Menghafal Al-Quran Untuk Masuk Pondok, Apa Boleh?
5. Amalan shalat 5 waktu adalah amalan termulia secara zhahir, bahkan masuk rukun Islam, disana juga terdapat rangkaian doa Para malaikat yang menyertai amalan ini.

6. Di antara yang wajib kita yakini, adalah para malaikat itu punya tugas baik secara khusus, sebagaimana tugas para malaikat berkenaan dengan amalan ini, yaitu mendo’akan kebaikan pada orang-orang beriman di dalam masjid.
Dan terus berlaku selama orang yang shalat tersebut tidak berbuat kejelekan di masjid dan selama ia tidak berhadas/masih dalam keadaan suci (berwudhu).

Wallahu Ta’ala A’lam.

 

Disusun oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

 

sumber:  https://bimbinganislam.com/inilah-pahala-shalat-berjamaah-kamu-harus-tau-supaya-lebih-semangat/