Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga Allah selalu menjaga Ustadz dan keluarga. Izin bertanya ustadz.
Ustadz, beberapa lama yang lalu ada shalat jenazah yang di imami oleh anak si mayit.
Ternyata si anak yang menjadi imam, masih dalam keadaan junub dari malam sebelumnya. Namun karena meninggalnya orang tua yang mendadak, dan kesedihan dia, tidak sempat melakukan mandi junub.
Jadi, ketika menjadi imam, dia hanya berwudhu saja. Bagaimana hukumnya ustadz?
Apakah yang sebaiknya dilakukan?
Karena mayit sudah dikuburkan.
Jazakallahu khairan
(Disampaikan Fulan oleh Admin BiAS N09)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Semoga Alloh menjaga kita dari sifat lalai dan mengampuni kesalahan-kesalahan kita.
Tidak mengapa, batalnya imam tidak membuat makmum batal (jadi makmum tidak perlu mengulang sholatnya).
Karena dahulu ‘Umar bin Khottob juga pernah mengalaminya saat menjadi Imam, dan beliau tidak memerintahkan makmum untuk mengulangi sholatnya, padahal itu dalam sholat wajib.
Lajnah Daimah pernah ditanya tentang seseorang yang shalat menjadi imam sholat dzuhur dan ashar dalam kondisi junub, dimana dia tidak mengetahui junubnya, maka dijawab
أجابت : يجب عليك إعادة صلاتي الظهر والعصر بعد أن تغتسل غسل الجنابة ، ويجب أن تعجل بذلك ، أما من صلى وراءك هذه الصلوات فلا يجب عليهم إعادتها ، فإن عمر رضي الله عنه صلى بالناس صلاة الفجر وهو جنب وقد كان ناسيا فأعاد الفجر ولم يأمر من صلى وراءه تلك الصلاة أن يعيدها ، ولأنهم معذورون لكونهم لا يعلمون حدثك ” انتهى. – فتاوى اللجنة الدائمة 6 / 266 )
“Anda harus mengulangi sholat dzuhur dan ashar setelah mandi janabat. Dan anda harus bersegera akan hal itu.
Adapun orang yang sholat dibelakang anda dari beberapa sholat (dzuhur dan ashar), mereka tidak diharuskan mengulanginya.
Karena Umar rodhiallohu anhu mengimami sholat dengan orang sholat fajar dalam kondisi junub karena lupa. Maka beliau mengulangi sholat fajar dan tidak menyuruh orang yang sholat dibelakangnya untuk mengulanginya. Karena mereka ada uzur tidak mengetahui hadats anda”
(Fatawa Lajanah Daimah 6/266).
Sehingga kasus yang dialami oleh sang anak yang meng-imam-I sholat jenazah orangtuanya, walaupun sang anak batal, namun sholat jenazah para makmum tetap sah. Dan tidak perlu mensholatinya ulang (sholat ghoib).
Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
sumber: https://bimbinganislam.com/imam-sholat-tidak-sadar-jika-junub-apakah-sholat-makmum-diulang/