Pertanyaan:
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sepasang muda-mudi pada siang hari bulan Ramadhan bercumbu, sehingga membuat mani pemudanya keluar. Apakah puasa si pemuda batal? Si pemudi saat itu sedang haid, sehingga sedang tidak berpuasa. Dan tidak berhubungan lewat kemaluan pemudi. Selain bertaubat apakah keduanya mendapat kafarat berhubungan di siang hari Ramadhan? Apakah pemudinya kena kafarat juga karena pada saat itu pemudi tidak puasa karena sedang haid?
جزاك الله خيرا
(Dari Fulan Anggota Grup WhatsApp Sahabat BiAS)
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah. Amma ba’du.
Puasa pemuda yang bercumbu dengan pemudi pada bulan Ramadhan, sehingga keluar mani adalah batal puasanya menurut kesepakatan para ulama, dan jika keduanya bukan suami-istri, maka dosanya lebih besar dan juga tergolong dosa besar.
Bercumbu Rayu Antara Suami Istri di Bulan Ramadhan
Jika suami istri hanya bercumbu rayu tanpa berhubungan badan, dan tidak sampai keluar mani, maka puasanya tidak batal.
Imam Nawawi –rahimahullah– dalam kitab Al-Majmu’ (6/322), ringkasnya mengatakan: menyentuh istri, mencium, bercumbu rayu, atau menggesekkan kemaluan kepada istri bukan pada kemaluannya, tidak membatalkan puasa, kecuali jika mengeluarkan mani. Dan telah dinukilkan kesepakatan ulama, akan batalnya puasa seorang yang mengeluarkan mani dengan bermesraan dan cumbu rayu.
Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bercumbu rayu dan mencium istrinya ibunda Aisyah –radhiallahu ‘anha– saat berpuasa.
Imam Bukhari Dan Muslim rahimahumallah meriwayatkan dalam sebuah hadist yang shahih;
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ، وَلَكِنَّهُ أَمْلَكُكُمْ لِإِرْبِهِ»
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencium saat puasa, dan bercumbu saat berpuasa, akan tetapi beliau sangat kuat untuk mengekang hasratnya” (HR. Bukhari, no. 1927 dan Muslim, no. 1106).
Tidak Ada Kafarat Puasa Bagi Suami Istri Yang Hanya Bercumbu Rayu
Tidak ada kafarat bagi suami istri yang bercumbu rayu sehingga suami keluar mani selain bertaubat kepada Allah Ta’ala dengan taubat nasuha dan masing-masing harus mengganti puasanya pada hari yang lain.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
Sumber: https://bimbinganislam.com/hukum-dua-sejoli-bercumbu-di-siang-hari-ramadhan/