Penjelasan Syaikh Al-Utsaimin Tentang Kehidupan Alam Barzakh

Kehidupan alam barzakh adalah kehidupan yang ada di antara kematian seseorang dengan hari kiamat. Seorang insan ada yang di kubur dalam tanah, ada yang dibuang ke laut lalu dimakan ikan, ada yang dibuang di sungai lalu dimakan burung dan hewan buas. Bersamaan dengan itu semua, semuanya tetap akan merasakan kehidupan di alam barzakh. Kehidupan alam barzakh termasuk dalam alam ghaib. Kalau bukan karena Allah dan Rasul-Nya mengabarkan kepada kita kejadian apa saja yang ada di sana, pasti kita tidak akan tahu tentangnya.

Akan tetapi Allah telah mengabarkan kepada kita di dalam Al-Quran, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengabarkan dalam haditsnya beberapa hal yang tidak kita ketahui seputar kehidupan alam barzakh. Dalam kehidupan alam barzakh ada adzab dan ada nikmat, terkadang hanya dirasakan oleh ruh saja dan terkadang badan juga ikut merasakannya. Namun adzab di alam barzakh tidak akan terlihat di alam nyata. Oleh karenanya terkadang seseorang diadzab di kuburnya, disempitkan kuburnya sampai tulang rusuknya tumpang tindih atau diperluas kuburnya, diberikan nikmat, dibukakan pintu surga sehingga aroma dan nikmatnya mendatanginya, namun seandainya kita gali lagi kuburnya, tentu hanya akan kita dapati mayat sebagaimana kemarin ketika dikubur. Tulang rusuknya tidak tumpang tindih, aroma surga tidak kita dapatkan, dll. Karena ini adalah kehidupan alam barzakh. Tidak terlihat di alam nyata.

Saya berikan contoh agar lebih bisa dipahami: seseorang yang tidur disampingmu, di dalam mimpinya dia melihat dirinya sedang berjalan kesana-kemari, melakukan transaksi jual-beli, shalat, mengunjungi kerabat, menjenguk orang sakit. Dia bermimpi seperti itu dan terbaring di sisimu namun terlihat seakan-akan dia sedang tidak melihat apa-apa. Padahal nyatanya dia melihat (kejadian-kejadian tersebut). Seperti ini pula kehidupan alam barzakh. Seorang mayit melihat berbagai hal, merasakan kenikmatan dan merasakan adzab, tetapi di alam nyata hal tersebut tidak terlihat sama sekali. Hal itu karena tidur itu adalah saudaranya kematian. Akan tetapi kematian jauh lebih dahsyat dan lebih dalam alamnya daripada tidur.

Bentuk Hubungan Ruh Dengan Badan

  • Kemudian ruh itu memiliki 4 bentuk hubungan dengan badan:
  • Pertama: Hubungan ruh dengan badan ketika di alam kandungan
  • Kedua: Hubungan ruh dengan badan ketika di kehidupan dunia.
    Hubungan ruh dengan badan ketika di kehidupan dunia (ada dua): (1) Alam sadar dan (2) Alam tidur, kedua kondisi tersebut berbeda.
  • Ketiga: Hubungan ruh dengan badan di alam barzakh.
  • Keempat: Hubungan ruh dengan badan setelah dibangkitkan.
    Pada kondisi terakhir inilah hubungan ruh dengan badan berada pada titik kesempurnaan. Oleh karenanya ruh tidak akan berpisah dengan badan, baik dengan tidur maupun kematian. Karena setelah hari kebangkitan tidak ada lagi kematian dan tidur, saat itu hanya ada kehidupan abadi. Kehidupan yang selamanya sadar.

Namun bisa jadi seseorang berada dalam kenikmatan yang abadi (saya memohon kepada Allah agar menjadikan saya dan kaum muslimin termasuk dari mereka), atau bisa jadi seseorang abadi dalam neraka jahim (na’udzubillah). Adzab mereka tidak diringankan, tidak diberi tangguh (na’udzubillah) dan mereka berputus asa di dalamnya. Adapun orang-orang yang berhak mendapatkan nikmat, mereka dalam kenikmatan abadi. Inilah macam-macam hubungan ruh dengan badan. Setiap kondisi memiliki kekhususan yang tidak dimiliki oleh kondisi lain.

Sumber: ShahihFiqih