Pertanyaan:

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Apa yang saya harus lakukan terhadap kakak saya yang memutuskan silaturahim karena saya selaku adiknya menolak pergi ke dukun atau orang pinter?? Sampai sekarang kakak saya tidak mau berkomunikasi dengan saya. Saya sudah berusaha whatsapps ke dia dan meminta maaf agar hubungan kami baik lagi, tetapi sampai sekarang tidak ada respon??kepada tim buas terima kasih atas jawabannya

(Dari Adelin Esterlina Di Bekasi Anggota Grup WA Bimbingan Islam T05 G-30).

Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبر كاته

Sikap yang penanya ambil sudah benar dan memang kita harus tegas di dalam mempertahankan aqidah Islam kita hingga titik darah penghabisan. Pergi ke dukun adalah perbuatan syirik yang menyebabkan seseorang murtad keluar dari agama Islam. Dan jika pelakunya tidak bertaubat sampai wafat maka ia kekal di neraka selama-lamanya, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم

“Barangsiapa mendatangi dukun atau tukang ramal kemudian ia membenarkan apa yang mereka ucapkan, maka sungguh ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam”. (HR Ahmad : 9532, dishahihkan oleh Imam Al-Albani di dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah : 3387).

Tidak ada basa-basi, tidak ada toleransi, tidak ada ketaatan bagi orang yang memaksa kita untuk melakukan kekufuran meskipun mereka adalah bapak ibu kita, saudara kita, karib kerabat kita. Allah ta’ala berfirman :

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. Lukman: 15).

Allah ta’ala memerintahkan kita untuk tidak mentaati saudara dan karib kerabat yang memaksa kita berbuat kufur. Namun di akhir ayat Allah berfirman : “Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”.

Sikap penanya untuk berusaha menjalin komunikasi dengan sang kakak sudah seharusnya dilakukan. Tapi kita tidak dituntut untuk berhasil dalam misi itu, jangan sampai kita justru menjatuhkan martabat agama tauhid di hadapan orang-orang yang musyrik. Kita menjalin silaturrahim dengan keluarga seperlunya dan secukupnya jangan sampai kita merengek-rengek dan menghinakan diri di hadapan mereka. Karena itu akan membuat mereka merasa benar dengan keyakinan sesat yang mereka miliki.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mendakwahi mereka agar mau bertaubat kembali kepada agama islam serta mendoakan kebaikan serta hidayah bagi mereka. Wallahu a’lam.

Konsultasi Bimbingan Islam
Ustadz Abul Aswad Al Bayati

Referensi: https://bimbinganislam.com/putus-silaturrahmi-karena-dukun/