Pertanyaan:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Salam Ustadz, saya ingin bertanya perihal hukum shalat witir sebelum isya.
Jika saya shalat 3 rakaat atau lebih dengan bilangan yang sesuai untuk witir berapa yang pas ya Ustadz?
Bacaan shalat witir yang baik sesuai sunnah 3 rakaat surah apa saja? Syukron.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Hukum Shalat Witir Sebelum Isya
Ulama kaum muslimin telah sepakat bahwa waktu shalat witir tidaklah masuk kecuali setelah ‘Isya’ dan waktunya tetap berlangsung hingga Shubuh. (Al Mughni, 2/134).
Sahabat Abu Bashra radhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَـلاَةً، فَصَلُّوْهَا بَيْنَ الْعِـشَاءِ وَالْفَجْرِ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala telah memberi kalian tambahan shalat, (yaitu shalat witir), maka shalat witirlah kalian antara waktu shalat ‘isya’ hingga shalat shubuh.” (HR. Ahmad, dan lainnya, dan dinilai shahih oleh muhaddits al-Albani dalam Shahihul Jami’, no. 1772).
Jumlah Raka’at Shalat Witir
Shalat Witir tidaklah memiliki jumlah raka’at tertentu, asalkan ganjil, namun jumlahnya yang paling sedikit adalah satu raka’at, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
اَلْوِتْرُ رَكْعَةٌ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ
“Shalat Witir itu satu raka’at di akhir malam.” (HR. Muslim)
Dan tidak dimakruhkan melakukan shalat Witir hanya satu raka’at saja, alias hukumnya boleh. berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوْتِرَ بِوَاحِدَةٍ، فَلْيَفْعَلْ
“Dan barang siapa yang senang melakukan shalat Witir satu raka’at, maka hendaklah dia melakukannya.” (HR. Abu Daud, An Nasai, dan lainnya, dinilai shahih oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud, no. 1421)
Shalat Witir yang paling utama adalah sebelas raka’at, yang dilakukan dua raka’at dua raka’at, dan diganjilkan dengan satu raka’at, berdasarkan riwayat ‘Aisyah radhiyallahu anha, yakni ucapan beliau;
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يُصَلِّي بِاللَّيْلِ إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً، يُوْتِرُ مِنْهَا بِوَاحِدَةٍ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat pada malam hari sebanyak sebelas raka’at dengan meng-ganjilkan di antaranya dengan satu raka’at.” (HR. Muslim)
Dalam redaksi lain diungkapkan:
يُسَلِّمُ بَيْنَ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ، وَيُوْتِرُ بِوَاحِدَةٍ
“Beliau salam di antara setiap dua raka’at dan mengganjilkannya dengan satu raka’at.” (HR. Muslim, no. 736).
Bacaan Dalam Shalat Witir
Untuk shalat witir 3 raka’at telah datang riwayat dalam musnad Imam Ahmad (5/123), Abu Daud, (no. 1423) dan lainnya dengan sanad yang sahih dari sahabat Ubay bin Ka’ab radhiallahu anhu, beliau berkata,
كَانَ يُوتِرُ بِ {سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى} وَ{قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ{قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam shalat witir. (Setelah membaca surah al-Fatihah), beliau membaca ‘sabbihisma rabbikal a’la’ (Surah al-A’la), dan ‘Qul ya ayyuhal kafirun’ (Surah al-Kafirun, dan ‘Qul huwallahu ahad’ (Surah al-Ikhlas).”
Hadits di atas mengisyaratkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat witir sebanyak tiga rakaat, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat-sahabat Nabi lainnya. Pada setiap raka’at, beliau membaca surah-surah tersebut setelah membaca al-Fatihah.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Ustadz Fadly Gugul
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله