Pertanyaan:

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Izin bertanya ustadz. Bolehkah menggunkan disinfektan yang belum mempunyai label halal dari MUI?

(Disampaikan oleh Fulan, Sahabat Bimbingan Islam – BiAS)

Jawaban:

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Bismillah, was sholatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du.

Label halal MUI pada dasarnya bukanlah patokan untuk menjadikan suatu benda halal atau haram. Menghukumi benda halal atau haram dilihat dari hakikat benda itu sendiri, masih banyak benda yang belum diteliti oleh para ulama yang duduk di MUI, bukan lantas serta merta benda itu menjadi haram karena belum diteliti dan belum mendapatkan cap halal dari pihak MUI.

Bahkan jika kita melihat kepada kaedah asal yang ditetapkan oleh para ulama,

الأصل في الأشياء النافعة الحل والإباحة إلا دل الدليل على تحريمه

“Hukum asal sesuatu yang bermanfaat halal dan dibolehkan, sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya”.

Ini berlandaskan firman Allah ﷻ,

هُوَ ٱلَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا ….

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu…..” (QS. Al-baqarah: 29).

Silahkan dilihat apa saja komposisi dari disinfektan tersebut, apakah disitu ada benda najis yang dicampurkan sehingga bisa menyebabkan najisnya benda yang dikenainya atau tidak, dari sana baru bisa kita memberikan hukum kepada benda tersebut.

Namun, jika ingin berhati-hati, atau tidak tahu benda tersebut najis atau tidak, maka memakai yang sudah di cek oleh MUI adalah hal yang dianjurkan.

wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/disinfektan-yang-belum-mempunyai-label-halal-dari-mui/