Pertanyaan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Maaf ustad mau bertanya kalau memakai manekin atau semacam patung kepala, tubuh manusia untuk display pakaian, jilbab hukumnya bagaimana?
جَزَاك اللهُ خَيْرًا
(Dari Muhammad Akmal di Pangkajene Anggota Grup WA Bimbingan Islam N05 G-54)
Jawab:
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Penggunaan manekin hanya diperbolehkan dengan dua syarat:
Pertama: Tidak dilengkapi dengan kepala/wajah.
Kedua: Tidak menampakkan bagian yang termasuk aurat.
Dalilnya ialah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al Albani, dari Abu Hurairah katanya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” أتانى جبريل عليه السلام فقال لى : أتيتك البارحة فلم يمنعنى أن أكون دخلت إلا أنه كان على الباب تماثيل وكان فى البيت قرام ستر فيه تماثيل وكان فى البيت كلب فمر برأس التمثال الذى فى البيت يقطع فيصير كهيئة الشجرة ومر بالستر فليقطع فليجعل منه وسادتين منبوذتين توطآن ومر بالكلب فليخرج . ففعل رسول الله صلى الله عليه وسلم ” .
Rasulullah bersabda: “Semalam Jibril mendatangiku dan berkata kepadaku: “Semalam aku mendatangimu namun aku terhalang untuk masuk rumah karena ada gambar-gambar di pintu dan ada tirai yang berisi lukisan (makhluk bernyawa), dan ada seekor anjing di rumahmu. Maka perintahkan agar kepala gambar makhluk bernyawa tersebut dipotong sehingga menjadi mirip batang pohon.
Perintahkan pula agar tirainya dipotong-potong menjadi dua bantal yang diinjak-injak. Dan perintahkan agar anjing tersebut dikeluarkan”. Maka Rasulullah pun melakukan itu semua.
Jadi bila tidak menampakkan wajah maka tidak mengapa, alias sekedar bentuk kepala tanpa ada mata, hidung, mulut dan sebagainya.
Adapun larangan menampakkan aurat adalah jelas. Sebagaimana dilarang memajang gambar aurat, maka dilarang pula memajang patung 3 dimensi yang menampakkan aurat.
Wallaahu a’lam.
Konsultasi Bimbingan Islam
Dijawab oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA
Referensi: https://bimbinganislam.com/penggunaan-manekin-hanya-di-perbolehkan/