Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’aala merahmati ustadz dan keluarga, serta seluruh pengurus bimbingan islam ini, aamiin.
Ustadz, ada yang bertanya, apa boleh menerima angpao dari bos yang sedang merayakan imlek (Bagi-bagi ke karyawannya)?
Mohon penjelasannya ustadz.
(Disampaikan oleh Fulanah, Admin BiAS G08 T16)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyuhal Ikhwan wal Akhwat baarakallah fiikum Ajma’in.
Menerima hadiah atau pemberian dari orang-orang musyrik atau ahli kitab berkenaan dengan hari raya mereka boleh, selama hadiah itu halal secara dzat, dan halal sebab penggunaanya. Hal ini dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ahmad Bin Halim al Hambaliy,
وأما قبول الهدية منهم يوم عيدهم فقد قدمنا عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه أنه أتي بهدية النيروز فقبلها .
“Menerima hadiah orang kafir pada hari raya mereka, telah ada dalilnya dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu bahwa beliau mendapatkan hadiah pada hari raya Nairuz (perayaan tahun baru orang majusi), dan beliau menerimanya.”
وروى ابن أبي شيبة .. أن امرأة سألت عائشة قالت إن لنا أظآرا [جمع ظئر ، وهي المرضع] من المجوس ، وإنه يكون لهم العيد فيهدون لنا فقالت : أما ما ذبح لذلك اليوم فلا تأكلوا ، ولكن كلوا من أشجارهم
Diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah, bahwa ada seorang wanita bertanya kepada Aisyah radhiallahu ’anha, Kami memiliki seorang ibu susu beragama majusi. Ketika hari raya, mereka memberi hadiah kepada kami. Kemudian Aisyah menjelaskan, “Jika itu berupa hewan sembelihan hari raya maka jangan dimakan, tapi makanlah buah-buahannya.”
(lihat pembahasan lebih lengkap dalam iqtidha Shirat al-Mustaqim, 2/6).
Dan hukum ini tidak berlaku sebaliknya yaitu kita yang meminta hadiah dari mereka karena hari raya atau hari khusus mereka atau hari tertentu yang dirayakan atau kita sendiri yang memberikan hadiah karena hari raya mereka. Maka semua ini terlarang.
Dan dapat diambil faidah juga dari kasus ini bahwa menerima hadiah atau pemberian secara umum dari orang kafir atau musyrik karena bukan hari raya mereka atau untuk hal biasa saja adalah lebih diperbolehkan.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Disusun oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله
sumber: https://bimbinganislam.com/bolehkah-menerima-hadiah-imlek-atau-natal/