Pertanyaan:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz -ahsanallahu ilaikum- ‘afwan izin bertanya, apakah boleh kita memajang jam dinding yang ada tulisan Allah tepat di tengah jarum jamnya?

Jazakallahu khayran.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)

 

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh.

Hukum menuliskan lafadz Allah atau ayat di atas dinding telah diperselihkan oleh para ulama, antara yang membolehkan dan melarangnya. Di antara yang membolehkan adalah sebagaimana fatwa dari syekh bin Baz rahimahulah ta`ala ketika ditanya hukum menempelkan tulisan Allah, Nabi Muhammad dan ayat di atas tembok rumah atau masjid, beliau menjelaskan, “

فكتابة الآيات وتعليقها في الجدران للذكرى والفائدة أو الأحاديث الصحيحة عن رسول الله ﷺ لا حرج فيه في أصح قولي العلماء، إذا كان الجدران في محل سليم كالمكاتب والمجالس، أما في محلات أخرى كالحمامات فهذا لا يجوز، كذلك كتابتها بالجدران للذكرى والفائدة في محل نظيف كالمجلس والمكتب ونحو ذلك لا حرج في ذلك على الصحيح.

أما إن كانت الكتابة في محل يبتذل ويهان فلا يجوز، أو كانت الكتابة لاعتقاد أنها تدفع الجن أو أنها حرز من الجن أو ما أشبه هذا هذا لا يجوز، أما إن كتبت في أوراق وعلقت أو في جدران علقت للفائدة والذكرى بهذه الآيات العظيمات والأحاديث الصحيحة التي تأمر بالخير وتدعو إليه، والمقصود من ذلك الذكرى فلا بأس بذلك.

وأما في المساجد لا، لا تعلق في المساجد؛ لأنها تشغل المصلين، فلا يكتب في جدرانها ولا تعلق في أوراق.. المساجد المشروع فيها أن تكون سليمة من الكتابات والتعليقات، حتى لا يشغل المصلي بشيء سوى صلاته.

“Menulis ayat-ayat dan menggantungnya di dinding untuk zikir dan kemaslahatan atau hadits shahih dari Rasulullah shallahu alaihi wasalam tidaklah mengapa menurut pendapat yang paling kuat dari dua pendapat para ulama, selama ditempel di atas dinding yang berada di tempat yang baik seperti kantor dan tempat pertemuan lainnya. Namun bila dipasang tempat yang kotor seperti kamar mandi, maka tidak boleh.

Adapun jika tulisan tersebut diletakkan di tempat yang tidak pantas dan hina maka hukummnya tidak boleh. Atau tulisan tersebut dimaksudkan untuk mengusir jin atau supaya terhindar dari jin atau semisalnya maka ini tidak boleh. Bila tulisan yang di tempel di tembok untuk diambil faidah, untuk mengingatkan bahwa ayat dan hadish shahih ini memerintahkan dan mengajak kepada kebaikan di mana tujuannya sebagai pengingat maka hukumnya tidak mengapa.

Dan adapun di dalam masjid maka tidak, jangan digantung di masjid karena akan mengganggu orang yang shalat, maka hendaknya tidak ditulis atau ditempel ditembok masjid, secara syariatnya hendaknya masjid terbebas dari tulisan dan tempelan lainnya sehingga orang yang shalat dapat fokus dengan shalatnya dan tidak terganggu dengan selainnya.” (https://binbaz.org.sa/fatwas/15899/)

Namun begitu sebaiknya tetap menghindari hal ini karena banyak dari pendapat ulama lain yang melarangnya, antara yang mengatakan haram atau makruh. Sebagaimana yang di jelaskan oleh imam Nawawi rahimahullah ta`alaa,”

مذهبنا أنه يُكره نقش الحيطان والثياب بالقرآن، وبأسماء الله تعالى)، وقال أيضاً: (لا تجوزُ كتابة القرآن بشيءٍ نجسٍ، وتُكره كتابته على الجدران عندنا

Berkata imam Nawawi rahimahullah ta`ala,” di dalam madzhab kita (madzhab Syafi`i) bahwa makruh menuliskan di tembok atau di baju dengan ayat al-Quran, atau dengan nama Allah Ta`alaa.” Juga ia mengatakan,” tidak boleh menuliskan al-Quran dengan sesuatu yang najis, dan dimakruhkan menuliskannya di atas tembok menurut kami.” (Attibyan fi adab hamlatul quran hal 89 dan 97, Imam Nawawi, juga di hasyiyah albajuri ala syarh ibnu Wasim juz 1 hal 198, Ibrahim albajuri)

Lalu bagaimana jika tulisan tersebut di tempel di dalam jam atau tulisan Allah terlubangi dengan jarum jamnya, jika sedikit mengacu kepada penjelasan dari syekh bin Baz di atas maka dapat di pahami jika perbuatan tersebut dapat menghinakan tulisan Allah di mana bila terlubangi dapat berubah bentuk,menjadikan hurufnya hilang sehingga dapat mempengaruhi makna dan tulisannya menjadi tidak baik maka perbuatan ini tidak boleh. Namun jika lubangnya tidak mempengaruhi tulisan Allah dan tidak menghinakannya maka hukumnya boleh namun sebaiknya tetap tidak di lakukan sebagaimana yang telah di jelaskan oleh imam Nawawi dengan hukum makruh perbuatan menuliskan atau menggantungkan di atas tembok. Menghadirinya untuk keluar dari khilaf tentunya lebih baik, walaupun didapatkan perbedaan para ulama dalam masalah ini. Wallahu a`lam

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

 

Sumber: https://bimbinganislam.com/memajang-jam-dinding-bertuliskan-lafazh-allah/