Pertanyaan

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, ada pertanyaan, bagaimana hukumnya wanita menggunakan perhiasan yang terbuat dari selain emas, misal tembaga, kuningan , dan ada juga tembaga yang dilapisi emas. Sehingga menyerupai emas (imitasi) dan bagaimana hukum jual belinya jika dilakukan secara online ,,,? Dan sipenjual juga menyerukan kepada pembeli untuk memakai aksesoris/perhiasan tersebut hanya kepada mahramnya saja, bukan untuk dipamerkan dan lain-lain

شكرا

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

(Heni Anggota Group Bimbingab Islam T06 G09 )

Jawaban

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Bahkan seandainya yang diperjual-belikan perhiasan dari emas pun diperbolehkan. Imam Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata :

ويباح للنساء من حلي الذهب والفضة والجواهر كل ما جرت عادتهن بلبسه , مثل السوار والخلخال والقرط والخاتم , وما يلبسنه على وجوههن , وفي أعناقهن , وأيديهن , وأرجلهن , وآذانهن وغيره

“Diperbolehkan bagi wanita perhiasan kalung emas, perak, permata, dan setiap perhiasan yang biasa dipakai wanita seperti gelang, kalung kaki (yang dipasang di pergelangan kaki-pent) anting, cincin, dan apa yang mereka pakai di wajah mereka, leher, tangan, kaki, kuping dan lain-lain .”

Sumber : (Al-Mughni : 2/234).

Yang tidak boleh memakai emas adalah kaum lelaki. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ فِي يَدِ رَجُلٍ ، فَنَزَعَهُ فَطَرَحَهُ وَقَالَ : يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ إِلَى جَمْرَةٍ مِنْ نَارٍ فَيَجْعَلُهَا فِي يَدِهِ قِيلَ لِلرَّجُلِ بَعْدَ مَا ذَهَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خُذْ خَاتِمَكَ ، انْتَفِعْ بِهِ . قَالَ : لا وَاللَّهِ لا آخُذُهُ أَبَدًا وَقَدْ طَرَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat sebuah cincin emas melingkar di tangan seorang lelaki, beliau lantas melepasnya dan membuangnya sembari bersabda :

“Salah seorang dari kalian sengaja mengambil bara api neraka kemudian meletakkan di tangannya.” Dikatakan kepada lelaki tersebut setelah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pergi : ‘Ambillah cincinmu itu kemudian manfaatkanlah !’

Ia menjawab : ‘Tidak demi Allah, aku tidak akan mengambilnya selama-lamanya karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah membuangnya.” (HR Muslim : 2090).

Akan tetapi hendaknya para wanita tidak memperlihatkan perhiasannya kecuali di hadapan mahramnya, Allah ta’ala berfirman :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara lelaki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, wanita-wanita Islam, budak-budak yang mereka miliki, para pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.

Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur : 31)

Kesimpulannya jual beli perhiasan baik yang terbuat dari emas atau materi lain diperbolehkan. Dan wanita pun diperbolehkan mengenakan perhiasan tersebut selama memperhatikan hal-hal yang kami isyaratkan di atas. Wallahu a’lam

Konsultasi Bimbingan Islam

Abul Aswad Al Bayaty

Referensi: https://bimbinganislam.com/jual-beli-perhiasan-emas/