Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Alloh selalu jaga ustadz dan keluarga serta kaum muslimin dimanapun berada, aamiin.

saya memiliki dua teman, anggaplah A dan B. saya dan A baru pulang dari pondok (libur). sedang B teman kami dari kecil namun jauh dari agama.
Ketika saya dan A di rumah, kami sering praktek membaca kitab untuk murajaah. C sering bertemu kami bertiga. ketika C bertemu kami berdua sedang membaca kitab, dia mengatakan “aamiin,,, amiin”. mungkin dengan tujuan bercanda.
apakah ini masuk bercanda dengan agama atau istihza bid din?

kemudian, kadang kami merasa lucu dengan bercandaan tersebut, dan kadang tidak sengaja tersenyum. namun sudah kami tahan dan kami hilangkan anggapan lucu tersebut.
apakah kami berdosa?
demikian, semoga Allah membalas kebaikan ustadz semua.

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)

 

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Ucapan آمين dalam bahasa rab berarti استجب (istajib) yang berarti kabulkanlah/perkenankanlah. Yang mana kata ini biasanya kita tujukan kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar mengabulkan doa yang sedang kita panjatkan. Tentu kata ini merupakan kata yang hendaknya diucapkan dengan penuh kerendahan hati.

Lalu, pertanyaannya apakah pantas kata ini dijadikan suatu lelucon?
kita tahu maksud dari orang tersebut adalah karena ketidakpahamannya menganggap semua yang berbahasa arab adalah doa, lalu dia jadikan itu sebuah lelucon.

kita takutkan itu termasuk ke dalam mengolok-olok agama dan menjadikan syariat islam sebagai lelucon dan lawakan, yang seharusnya syariat ini harus kita tinggikan dan muliakan. dan wajib bagi yang melihat hal tersebut untuk mengingkari dan mengingatkan orang tersebut.

Wallahu a’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/bolehkah-bercanda-dengan-kata-amin-atau-dzikir-lainnya/