Berpahalakah Membaca Al-Quran di HP?

Syaikh Sa’ad Al-Khotslan

Pertanyaan:

Apa hukum membaca al-Quran dari ponsel (HP)? Apakah pahalanya sama dengan membaca dari mushaf? Dan bagaimana kita harus menanggapi orang yang marah terhadap orang yang membaca al-Quran dari ponsel?

Jawaban:

Pertama-tama, berkenaan dengan mushaf yang ditulis pada masha Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apakah mushaf yang ditulis masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sama dengan mushaf yang dicetak saat ini? Apakah dahulu ditulis di atas kertas di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Bagaimana mushaf dahulu? Dahulu ditulis di atas papan kayu, di atas pelepah kurma dan lain sebagainya.

Kemudian ada kemajuan di masa Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, sehingga mushaf seluruhnya ditulis di atas papan dengan cara yang lebih baik. Kemudian ada kemajuan lagi, sehingga mushaf diberi harakat. Lalu ada kemajuan lagi pada teknologi, sehingga mushaf ditulis di atas kertas dan dicetak. Lalu ada kemajuan lagi di zaman kita sekarang, sehingga mushaf cetakan itu di-scan ke dalam ponsel (HP). Yang dinilai adalah bacaan orang yang membaca, dan yang dinilai bukan ia membaca al-Quran dari mushaf yang ditulis di papan, atau mushaf yang ditulis di kertas, atau mushaf yang ditulis di ponsel. Hukumnya tidak berbeda, tidak berbeda pula pahalanya. Pahalanya sama saja, yang penting adalah bacaan al-Quranmu. Kamu membaca dari hafalan tanpa melihat mushaf, membacanya dari mushaf yang ditulis di papan, kamu membacanya dari mushaf yang dicetak atau kamu membacanya dari mushaf yang ada di ponsel. Pahalanya sama saja, tidak ada bedanya.

Adapun ada sebagian orang yang mengingkari orang yang membaca al-Quran dari ponsel maka ini karena ketidaktahuannya. Dan memang sebagian orang terbiasa dengan suatu hal, ia akan mengingkari hal yang selainnya. Bahkan saya katakan, bahwa adanya mushaf di dalam ponsel adalah salah satu nikmat dari Allah bagi kita di zaman ini, karena kamu dapat membaca mushaf kapan saja, kamu dapat membuka mushaf di mana pun dan membacanya. Ini adalah kenikmatan dari Allah ‘Azza wa Jalla. Maka hendaklah setiap orang memilih mana saja yang lebih sesuai dan lebih nyaman baginya. Sebagian orang lebih nyaman untuk membaca al-Quran dari mushaf yang tercetak di kertas. Namun sebagian orang lainnya lebih nyaman membaca dari mushaf yang ada di ponsel. Yang itu tidak mengapa dan yang ini juga tidak mengapa. Dan pahalanya sama saja.

Adapun yang meyakini bahwa membaca mushaf yang ada di ponsel lebih sedikit pahalanya daripada yang membaca dari mushaf yang dicetak di kertas maka ini tidak benar. Pahalanya sama, tidak ada bedanya. Maka aku katakan orang yang mengingkari itu lebih layak diingkari. Adapun orang yang membaca al-Quran dari ponsel itu sudah benar. Dan setiap orang dapat memilih mana yang lebih sesuai dan lebih nyaman bagi dirinya.

Sumber: Yufid TV