Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat-Nya kepada ustadz dan keluarga, aamiin.
Mau tanya Ustadz, berdoa itu yang shahih disaat sedang sholat atau sesudah sholat?
Lalu zikir kapan?
Jazakallah khairan
(Disampaikan oleh Fulan, Grup Sahabat BiAS N09-15)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.
Semoga Alloh karuniakan kepada kita kesadaran untuk senantiasa membasahi lisan dengan dzikir dan doa.
Saudaraku yang mencintai Sunnah dan dicintai Alloh ‘Azza wa Jalla, doa adalah salah satu ibadah mulia yang Alloh perintahkan. Alloh tunjukkan keagungan doa dalam firmannya,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Robbmu berkata, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-kabulkan untukmu. Sejatinya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdoa kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina’”
(QS Al-Mu’min 60)
Karena keagungannya yang mulia itulah di akhir ayat tersebut, Alloh berikan ancaman keras bagi orang yang menyombongkan diri dan berpaling dari berdoa kepada-Nya. Inilah yang terkandung dalam sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Sejatinya barangsiapa yang enggan berdoa kepada Alloh, maka Alloh murka kepadanya”
[HR Tirmidzi 3373]
Lalu kapan doa itu dipanjatkan, di dalam sholat atau diluar sholat?
Dalam hadits Anas bin Malik rodhiallohu anhu, Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلاَةِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ
“Apabila salah seorang dari kalian mengerjakan sholat maka sejatinya dia sedang bermunajat (berdoa atau berkomunikasi) dengan Robbnya”
[HR Muslim 856]
Hadits diatas menunjukkan bahwa sholat adalah rangkaian doa. Istiftah mengandung doa, Al-Fatihah mengandung doa, bacaan duduk diantara dua sujud jg mengandung doa, dan seterusnya. Karenanya melalui dalil diatas kita jg bisa ambil kesimpulan bahwa saat yang tepat untuk berdoa adalah ketika sholat, sebab itulah waktu dimana seorang hamba sedang berdoa dan berkomunikasi dengan Robbnya.
Selain itu, dalam rangkaian sholat juga ada moment dimana kita diperintahkan untuk berdoa secara khusus oleh Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam, yakni saat sujud dan sesaat sebelum salam.
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits Abu Huroiroh rodhiallohu anhu tentang anjuran berdoa saat sujud:
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدُ فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ
“Sedekat-dekatnya seorang hamba dari Robbnya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (pada waktu itu)”
[HR Muslim 482]
Dalam hadits lain Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
وَأَمَّا السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
“Adapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdoa padanya, karena pantas untuk dikabulkan doamu (pada waktu itu)”
[HR Muslim 479]
Dan tentang anjuran berdoa di akhir Sholat atau sesaat sebelum Salam, Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam pernah ditanya oleh Sahabat
أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟
“Doa apa yang paling didengar (dikabulkan)?
قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوْبَاتِ
“Beliau Sholallohu ‘alaihi wasallam menjawab: “(Doa) di tengah malam terakhir dan di ujung (akhir) sholat-sholat yang wajib”
[HR Tirmidzi 9936]
Maksud dari ‘akhir sholat yang wajib’ dalam hadits ini menurut pendapat yang kuat adalah setelah bacaan tasyahhud dan sebelum salam. Karena setelah salam prioritas utamanya adalah untuk berdzikir, bukan berdoa. Ibnu Qoyyim menjelaskan hal ini dalam kitabnya
وقال ابن القيم :
فإذا سلّم منها ، انقطعت تلك المناجاة ، وزال ذلك الموقف بين يديه والقرب منه ، فكيف يترك سؤاله في حال مناجاته والقرب منه ، والإقبال عليه ، ثم يسأله إذا انصرف عنه ؟ ولا ريب أن عكس هذا الحال هو الأولى بالمصلي ، إلا أن هاهنا نكتة لطيفة وهو أن المصلي إذا فرغ من صلاته ،وذكر الله وهلّله وسبّحه وحمده وكبّره بالأذكار المشروعة عقيب الصلاة ، استحب له أن يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم بعد ذلك ، ويدعو بما شاء ، ويكون دعاؤه عقيب هذه العبادة الثانية ، لا لكونه دبر الصلاة ، فإن كل من ذكر الله ، وحمده ، وأثنى عليه ، وصلى على رسول الله صلى الله عليه وسلم استحب له الدعاء عقيب ذلك ، كما في حديث فضالة بن عبيد ” إذا صلّى أحدكم ، فليبدأ بحمد الله والثناء عليه ، ثم ليصلِّ على النبي صلى الله عليه وسلم ثمّ ليدع بما شاء ”
قال الترمذي : حديث صحيح وصححه الحاكم ووافقة الذهبي ” زاد المعاد ” (1 / 257 ، 258)
“Maka jika salam telah diucapkan, terputuslah semua munajat tersebut. Kondisi menghadap-Nya dan kedekatan dengan-Nya pun telah berakhir, maka bagaimana mungkin dia menyia-nyiakan kesempatan untuk berdoa kepada-Nya pada saat munajat dan dekat dengan-Nya, lalu dia baru berdoa setelah sholat berakhir?
Tidak diragukan lagi, maka sebaliknya, yang lebih utama (yakni berdoa adalah di dalam sholat).
Dengan penjelasan bahwa orang yang selesai sholat disyariatkan padanya untuk berdzikir kepada Alloh : bertahlil, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir dengan dzikir-dzikir yang disyariatkan (sesuai dengan Sunnah), disunnahkan pula untuk bersholawat kepada Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam, baru kemudian berdoa sesuai apa yang ia inginkan.
Doa tersebut dipanjatkan setelah melaksanakan ibadah kedua (dzikir dan sholawat) tersebut, tidak dilakukan setelah selesai sholat langsung. Bahwa setiap orang yang telah berdzikir kepada Alloh, memuji dan bersholawat kepada Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam disunnahkan untuk berdoa setelahnya, sebagaimana hadits Fadholah bin Ubaid:
” إذا صلّى أحدكم ، فليبدأ بحمد الله والثناء عليه ، ثم ليصلِّ على النبي صلى الله عليه وسلم ، ثمّ ليدع بما شاء”
“Jika salah seorang dari kalian telah melakukan sholat, maka mulailah dengan memuji Alloh, mengagungkan-Nya, dan bersholawatlah kepada Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam, lalu hendaknya berdoa dengan apa yang dia inginkan”
Tirmidzi berkata: “Hadits shohih, dan dishohihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi”
(Zaadul Ma’aad 1/257-258)
Semoga Alloh mudahkan kita untuk mengikuti Petunjuk Nabi Sholallohu ‘Alaihi Wasallam
Wallahu A’lam,
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
sumber: https://bimbinganislam.com/berdoa-sesudah-sholat-atau-di-dalam-sholat/