Pertanyaan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ustadz saya ingin menanyakan tentang bulan syaban, amalannya tersebut apa saja, ketika orang banyak broadcast menurutku salah dan untuk hadistnya apakah ada?
جَزَاك اللهُ خَيْرًا
(Dari Aan Andriawan di Tangerang Selatan Anggota Grup WA Bimbingan Islam N05- G12)
Jawab:
بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وبعد
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
Terkait bulan sya’ban memang banyak beredar hadits-hadits yang tidak valid, yang menganjurkan agar kita melakukan ritual tertentu, terutama pada malam nisfu sya’ban.
Sedangkan riwayat yang benar ialah tentang dianjurkannya banyak puasa di bulan sya’ban, berdasarkan hadits riwayat Aisyah yang berbunyi:
(كان أحبَّ الشُّهور إلى رسول اللهِ -صلَّى الله عليه وسلم- أن يَصُومَهُ شعبانُ، ثم يَصِلُه برمضانَ)
“Konon, bulan paling disukai Rasulullah untuk berpuasa sunnah ialah bulan sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan” (HR. Abu Dawud dan lain-lain dengan sanad yang shahih).
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim bahkan disebutkan bahwa Rasulullah demikian banyak berpuasa di bulan sya’ban, hingga terkesan mengisinya dengan puasa sebulan suntuk.
Alasan beliau banyak berpuasa di bulan ini ialah karena bulan ini sering dilalaikan oleh mayoritas kaum muslimin, padahal ia merupakan bulan dimana amal catatan kita diangkat ke hadirat Allah Rabbul ‘alamien.
Oleh karenanya, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid, Rasulullah sengaja mengisi bulan sya’ban dengan puasa karena beliau ingin dicatat sebagai orang yang sedang puasa ketika amalannya diangkat ke hadirat Allah. (HR. Nasa’i dengan sanad yang hasan).
Amalan kedua yang juga dianjurkan selama bulan Sya’ban ialah sebagaimana yang diriwayatkan oleh sejumlah sahabati berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Pada malam nisfu sya’ban, Allah memerhatikan hamba-Nya, lalu mengampuni semua orang kecuali orang musyrik atau orang yang sedang berselisih (dengan saudaranya). HR. Ibnu Majah, Ahmad dan Ibnu Hibban dgn derajat sahih lighairih.
Oleh karena itu, amalan yang dianjurkan selama bulan sya’ban secara umum (bukan khusus pada pertengahannya saja) ialah puasa.
Di sampin itu, yang tidak kalah pentingnya ialah menjaga tauhid dan menghindari syirik dlm semua bentuknya, baik yang kecil maupun besar. Ditambah menyelesaikan perselisihan/persengketaan/permusuhan dengan sesama muslim. Agar kita termasuk orang yang mendapat maghfirah Allah pada malam nisfu sya’ban.
Adapun amalan khusus pada malam nisfu sya’ban seperti anjuran untuk qiyamullail, adalah tidak berdasar kepada riwayat yang valid, karena derajat haditsnya sangat lemah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai hadits palsu. Jadi, silakan melakukan qiyamullail selama bulan sya’ban dan jangan mengkhususkan suatu waktu dengan amalan tertentu kecuali bila ada dalilnya yang valid.
Wallahu a’lam.
Konsultasi Bimbingan Islam
Dijawab oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA
Sumber: https://bimbinganislam.com/bc-amalan-bulan-syaban/