Pertanyaan:

Bismillah, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ustadz, mengenai ucapan kufur “Allah memiliki Anak” Itu merupakan kekeliruan di dalam tauhid apa? Mohon penjelasannya. Barakallahu fiikum.

(Ditanyakan oleh Santri Kuliah Islam Online Mahad BIAS)

 

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullah wabarokatuh

Perkataan Allah memiliki anak maka hal ini telah keliru dalam seluruh macam tauhid baik dari rububiyah, uluhiyah dan juga dalam asma wa sifat Allah, di mana diketahui bahwa Allah lah satu satunya yang menciptakan, memelihara dan mengatur alam semesta ini, ia tidak membutuhkan siapa pun dari anak istri dan lainnya Karena Allah telah menyebutkan sifat dan namanya bahwa Dia adalah Ahadun, Yang Maha Esa dalam segalanya. Sehingga di dalam surat al-Ikhlas sangat jelas Allah telah menyebutkan Nama dan sifatNya dalam firmannya,”

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

“1. Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa 2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu 3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al-Ikhlas 1-4)

Dan juga di dalam firman Allah ta`alaa menceritakan tentang perkataan jin yang beriman,”

وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا * وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا

“Dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak. Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah.” (QS. Al-Jin:3-4)

berkata Syaikh Sa`di di dalam tafsirnya,”

وَأَنَّهُ تَعَالَى جَدُّ رَبِّنَا ـ أي: تعالت عظمته وتقدست أسماؤه: مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلا وَلَدًا ـ فعلموا من جد الله وعظمته ما دلهم على بطلان من يزعم أن له صاحبة، أو ولدًا؛ لأن له العظمة والكمال في كل صفة كمال، واتخاذ الصاحبة والولد ينافي ذلك؛ لأنه يضاد كمال الغنى: وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا ـ أي: قولاً جائرًا عن الصواب، متعديًا للحد، وما حمله على ذلك إلا سفهه وضعف عقله. اهـ.

“Dan bahwasanya Maha tinggi kebesaran Tuhan kami.” Yakni tinggi keagungan dan kesucian nama namaNya, “Di mana Dia tidak mengambil istri juga anak.” Mereka mengetahui kebesaran dan keagungan Allah yang menunjukkan atas kebatilan orang yang menuduh bahwa Allah memiliki istri ataupun anak. Karena kebesaran dan kesempurnaan dalam setiap sifat yang sempurna. Dan pengambilan istri dan anak meniadakan hal demikian karena akan meniadakan kesempurnaan kekayaan.”

“Dan bahwasanya orang yang kurang akal daripada kami dahulu selalu mengatakan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah” maksudnya perkataan yang jauh dari kebenaran dan melampaui batas. Perkataan yang demikian terhadap Allah tentu hanya dikatakan oleh orang-orang bodoh dan kurang akalnya walaupun ia dianggap terhormat atau pandai oleh kaumnya”. Wallahu a`lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Mu’tashim, Lc. MA. حفظه الله

 

Sumber: https://bimbinganislam.com/bantahan-allah-memiliki-anak/