Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Maaf ustadz, saya mempelajari teologi dalam perkuliahan. Membahas tentang kelompok-kelompok dalam islam. Untuk khawarij, murjiah, syiah, dan mu’tazilah. Insyaa Allah saya mengerti ustadz, tapi bagaimana dengan Asy-Ariyah dan Maturidiyah? Apakah kelompok ini juga menyimpang dari pemahaman islam yang benar?
Mohon jawabannya ustadz, soalnya saya baru mengerti tentang 2 kelompok ini.
Jazaakallah khairan katsira ustadz.
Jawaban:
Untuk menjawab pertanyaan ini maka kita perlu mengetahui aqidah Asya’iroh dan Maaturidiyyah dan membandingkannya dengan aqidah Ahlusunnah wal Jamaa’ah.
Asya’iroh dan maaturidiyyah
Asya’iroh adalah kelompok yang dinisbahkan kepada Abul Hasan Al-Asy’ari rahimahullah yang mana dahulunya beliau adalah seorang mu’tazilah, kemudian terpengaruh dengan pemahaman Abdullah bin Sa’id bin Kullaab, kemudian diakhir kehidupannya beliau rujuk/kembali kepada madzhab Ahlussunnah dan mendakwahkannya menurut sebagian ulama, akan tetapi mayoritas pengikutnya (Asyaa’iroh/Asy’ariyyah) tidak berpegang kepada madzhab beliau yang baru yaitu madzhabnya Ahlussunnah wal Jama’ah, bahkan menyelisihinya dan mencampurnya dengan madzhab jahmiyyah, mu’tazilah dan kaum falsafat.
Sedangkan Maaturidiyyah, mereka adalah pengikutnya Abu Manshur Al-Maaturidiy
Diantara perbedaan madzhab Ahlussunnah dengan Asyaa’iroh dan Maaturidiyyah adalah:
1. Sumber dalil utama
Ahlusunnah menjadikan dalil naql (Al-Qur’an dan Hadits) sebagai sumber utama dalam berdalil, sedangkan Asya’iroh dan Maaturidiyyah menjadikan akal sebagai sumber utamanya, sedangkan dalil naql sebagai penguat.
2. Makna tauhid
Menurut Ahlussunah, tauhid adalah mengesakan Allah dalam hal rububiyyahNya, uluhiyyahNya dan asma’ wa shifatNya. Sedangkan menurut mereka, tauhid adalah hanya menetapkan bahwasannya Allah tunggal tidak ada yang semisal denganNya.
3. Masalah iman
Menurut Ahlussunah, iman adalah keyakinan dan pembenaran dalam hati, perkataan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Sedangkan menurut mereka, iman hanyalah keyakinan/pembenaran dalam hati, sebagian mereka memasukkan perkataan lisan juga bagian dari iman, tidak bertambah dan juga tidak berkurang.
4. Masalah Al-Qur’an
Menurut Ahlussunah, Al-Qur’an adalah kalamullah/perkataan Allah yang diturunkan dan bukan makhluq. Sedangkan menurut mereka, Al-Qur’an adalah ibarat/ungkapan tentang perkataan Allah. Dan Allah menurut mereka tidak berbicara dengan huruf maupun suara.
5. Masalah shifat
Ahlussunnah menetapkan semua shifat-shifat Allah yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadits tanpa mengingkarinya, tanpa mentakwilnya, tanpa menyerupaknnya dengan makhluqnya, menetapkan maknanya dan menyerahkan kaifiyahnya kepada Allah. Sedangkan asya’iroh dan maaturidiyyah mengingkari mayoritas shifat-shifat Allah. Asya’iroh hanya menetapkan tujuh shifat, yaitu: hayat (hidup), qudroh (mampu), ilmu, irodah (kehendak), sama’ (mendengar), bashor (melihat), kalam (bicara).
Sedangkan Maaturidiyyah menetapkan delapan shifat, tujuh shifat seperti yang ditetapkan oleh Asya’iroh ditambah satu shifat yaitu: takwin (mengadakan)
Adapun selain sifat-sifat tersebut walaupun Al-Qur’an dan Hadits menyebutnya, namun mereka mengingkarinya dan memandangnya tidak masuk akal.
Dan masih banyak lagi perbedaan antara Ahlusunnah dengan Asya’iroh dan Maaturidiyyah dalam masalah aqidah yang mana hal ini merupakan pokok agama..
Kesimpulan
Berdasarkan perbedaan-perbedaan yang mendasar yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya Asyairoh dan Maaturidiyyah memiliki aqidah dan pemahaman yang menyimpang dari aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah. Wallahu a’lam.
Sumber:
1. Multaqo Ahlil hadits: http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=26549
2. Islamqa: https://islamqa.info/ar/205836
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Al-Iskandar Bahri حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/pemahaman-asyariyyah-dan-maturidyyah/