Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz, ana ingin bertanya mengenai hadits berikut ini.

Para Syuhada akan Allāh berikan kesempatan untuk memberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.

Sabda Rasūlullāh yang artinya: “Orang yang mati syahid akan memberikan syafaat bagi 70 orang kerabatnya ”
[Hadits Riwayat Abu Dawud].

Bagaimanakah kriteria menjadi syuhada atau syahid di jaman sekarang ?
Mengingat syafa’at sangat dibutuhkan kelak di hari tiada hari setelahnya dan sudah menjadi harapan bila kita bisa memberikan syafa’at bagi keluarga kita.

جَزَاكَ الله خَيْرًا

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ditanyakan oleh Shabat BiAS T07 G-46)

Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله

Alhamdulillāh

Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Afwan Wajazākallāh khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan,

Sebelum kita membahas tentang syuhada di zaman sekarang, mari kita bahas dulu macam-macam syuhada.

Jenis Mati Syahid
Badruddin bin Ahmad bin Musa bin Ahmad, atau yang kita kenal dengan Imam Al-Aini rahīmahullāhu, – sahabat dari Imam An-Nawawi rahīmahullāhu, yang juga sama-sama memiliki Syarah Shahih Bukhari – beliau menuliskan dalam kitabnya;

الشُّهَدَاء ثَلَاثَة أَقسَام: شَهِيد فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة … ، وشهيد فِي الْآخِرَة دون أَحْكَام الدُّنْيَا … ، وشهيد فِي الدُّنْيَا دون الْآخِرَة …

Orang yang mati syahid ada 3 macam:

Syahid dunia dan akhirat (contohnya seperti mereka yang terbunuh dalam medan perang melawan orang kafir)
Syahid akhirat, namun tidak dihukumi Syahid di dunia (contohnya mereka yang disebut dalam hadits sebagai syahid, namun mati di selain medan perang, seperti tenggelam, melahirkan, mempertahankan harta, dll)
Syahid dunia dan tidak dihukumi Syahid di akhirat (contohnya orang yang mati di medan perang namun membawa aib, seperti tidak ikhlas atau riya’, mencuri ghanimah, atau mati ketika kabur dari medan perang, dll)
(Umdatul Qori Syarh Shohih Bukhori, 14/128).

Nah, karena di zaman kita sekarang terlebih lagi di negeri Indonesia ini, kecil kemungkinan ada pertempuran/peperangan antara muslimin dengan kafir harbi (point 1 diatas – ed), maka peluang terbesar kita adalah menjadi Syahid Akhirat & bukan Syahid Dunia.

Diantara Syahid Akhirat & bukan Syahid Dunia
Seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari,

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

“Siapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid” [Hadits Riwayat Bukhari 2480]

Atau dalam hadits riwayat Abu Daud,

لشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ

“Selain yang terbunuh di jalan Allāh, mati syahid ada tujuh: mati karena tha’un syahid, mati karena tenggelam syahid, mati karena sakit tulang rusuk syahid, mati karena sakit perut syahid, mati karena terbakar syahid, mati karena tertimpa benda keras syahid, wanita yang mati karena melahirkan syahid” [Hadits Riwayat Abu Daud No.3111]

Namun bukan berarti kita sudah tertutup peluang mendapatkan syafa’at, sebab meski bukan berstatus Syahid Dunia dan Akhirat sebagaimana hadits yang disampaikan saudara penanya, kita masih bisa mendapat syafa’at dengan cara yang lain, bahkan kita pun juga bisa mengajak keluarga serta saudara untuk mendapatkan syafa’at tersebut. Karena syafa’at juga bisa diberikan melalui perantara kaum mukminin.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ وَلَمْ يَبْقَ إِلاَّ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ …

“Malaikat memberikan syafa’at, para nabi dan kaum mukminin memberi syafa’at, tidak ada lagi kecuali Dzat Yang Paling Penyayang.” [Hadits Riwayat Muslim No.302]

Amalan Yang Mendatangkan Syafaat
Dan diantara amalan yang bisa mendatangkan syafa’at ialah,

1. Ikhlas dalam beribadah kepada Allāh semasa hidup, dan tidak menyekutukanNya.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ْكُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللهُ مَن مَاتَ مِنْ أُمَّتِي يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا

“Semua nabi memiliki doa yang mustajab. Semua nabi menyegerakan doa mustajab mereka. Adapun aku menyimpannya untuk umatku sebagai syafa’at bagi mereka, dan itu akan didapat oleh umatku yang meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan Allāh ‘azza wa jalla dengan sesuatu pun” [Hadits Riwayat Muslim No.297]

2. Berdoa setelah adzan, dengan memohon kepada Allāh agar memberi wasilah (derajat yg tinggi) kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Sebagaimana sabda beliau shallallāhu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa mendengar adzan kemudian membaca,

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِى وَعَدْتَهُ

maka ia akan mendapat syafa’atku di hari kiamat” [Hadits Riwayat Bukhori No.614]

3. Dishalati oleh ahli tauhid.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِا شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ ا فِيهِ

“Tidaklah seorang muslim yang meninggal kemudian jenazahnya dishalati oleh empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allāh ‘azza wa jalla dengan sesuatupun, niscaya Allāh ‘azza wa jalla menerima syafa’at mereka pada orang tersebut” [Hadits Riwayat Muslim No.2242]

Diantara amalan yang bisa mendatangkan syafa’at yang telah kami sampaikan diatas yaitu ikhlas dalam beribadah kepada Allāh semasa hidup dan tidak menyekutukan-Nya, berdoa setelah adzan dan dishalati oleh ahli tauhid.

Semoga kita semua dimudahkan untuk husnul khatimah, dan mendapat syafa’at di yaumil akhirah.

Wallāhu a’lam
Wabillahittaufiq.

Untuk mendapatkan faedah tentang permasalah yang sama klik

Dijawab dengan ringkas oleh :
? Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/inilah-cara-menjadi-syuhada-agar-mendapatkan-syafaat/