Pertanyaan:
بسم الله الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Saya mau bertanya, berdasarkan hadits berikut. “Barangsiapa yang mendengar adzan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, kecuali bila ada udzur.”
[HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan irwa’ al-Ghalil No. 551]
Ketika seseorang menuntut ilmu di sekolahan negeri, yang notabene jam istirahat tidak sesuai dengan waktu shalat. Dalam artian ketika adzan berkumandang masih dilakukan kegiatan belajar mengajar hingga waktu istirahat tiba, sehingga tidak bisa melaksanakan shalat di awal waktu berjamaah.
Pertanyaanya apakah masalah tersebut termasuk “udzur” pada hadits di atas?
Jazākallāh khairan Ustadz
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
[Ditanyakan oleh Sahabat BiAS T07]
Jawaban:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ الله
Alhamdulillāhi rabbil ālamīn
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Afwan Wajazākallāh khairan katsiran atas pertanyaan dan do’a yang antum sampaikan,
Hadits yang dimaksud dari pertanyaan diatas adalah hadits yang dibawakan oleh sahabat Ibnu Abbas radhiallāhu ‘anhu,
جاء في حديث ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله ، “من سمع النداء فلم يجب فلا صلاة له إلا من عذر ، قيل: يا ابن عباس: ما العذر؟ قال: خوف أو مطر”
رواه ابن ماجه (793) والدارقطني وابن حبان (2061) والحاكم (245/1) وإسناده صحيح.
فلا صلاة إلا من عذر – المقصود بها لا صلاة كاملة في الأجر
“Barangsiapa mendengar seruan adzan lalu dia tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali yang berhalangan”
Kemudian ditanyakan kepada Ibnu Abbas radhiallāhu ‘anhu “Apakah halangan tersebut?” Beliau menjawab: “Rasa takut atau hujan” [HR Ibnu Majah 794, Ad-Daruqutni dan Ibnu Hibban 2061, Al-Hakim I/245] dengan sanad shahih.
Berdasarkan hadits nukilan diatas, maksud dari lafal فلا صلاة (tidak ada shalat baginya) adalah لا صلاة كاملة في الأجر (tidak sempurna pahala shalatnya). Adapun bagi saudara kita yang sedang sakit, masuk dalam keumuman perkataan Ibnu ‘Abbas خوف (takut), dikhawatirkan sakitnya semakin bertambah parah jika ia memaksakan diri shalat di masjid.
Dan apabila pertanyaannya adalah waktu shalat di sekolah negeri, maka ini tidak bisa dihukumi udzur. Hal ini dikarenakan jika disana ada mushala dan dikumandakan adzan. Apalagi kemudian didirikan shalat jama’ah dan antum tidak mengikutinya. Karenanya, solusi terbaik adalah mengakhirkan iqamah hingga waktu istirahat sehingga bisa diikuti oleh semua siswa.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Wallāhu a’lam
Wabillāhittaufiq
Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/tips-murid-sekolah-negeri-agar-bisa-sholat-jamaah/