Pertanyaan:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustdz akhir-akhir ini sebagai warga bangsa kita menghadapi pilihan dan ujian yang sulit dan berat seperti kegaduhan politik, kenaikan harga-harga bahan pokok yang tidak masuk akal dan tumbuhnya aliran2 sesat yang begitu marak.korupsi,narkoba, kriminalitas dan kemaksiatan2 yang lain. tentunya semua ini terjadi atas andil dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang sangat toleran dng HAM dan dominasi kaum-kaum kufar.

lantas apa kita juga tetap bersabar menghadapi semua ini yang justru kesabaran kita ini akan di manfaatkan oleh musuh-musuh keadilan dan kaum-kaum kufar serta pro prularisme, negara ini sudah dikuasai oleh pemimpin-pemimpin dzolim dan keadilan sudah jauh dari harapan apakah kita hanya bersabar menghadapinya yang justru para misioneris kristen telah memurtadkan jutaan sudara-saudara kita muslim . dan para penggiat aliran2 sesat semakin besar . sungguh saya sangat sedih dan marah melihat keadaan ini….tolong ustdz apa yang harus saya lakukan selain harus bersabar,

dan solusi apa untuk para pendakwah . Dai , ustadz , ulama dan lain-lain dalam membendung segala yang menjurus ke arah kerusakan Bangsa ini sebelum kaum Nasrani dan aliran-aliran sesat mengambil alih Negara kita ini ? berilah kami ini pencerahan agah amarah ini tidah menjadikan keburukan .

جَزَاك اللهُ خَيْرًا

(Dari Setyo Harjoko di Purwakarta Anggota Grup WA Bimbingan Islam NO 05 G-41)

Jawab:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Apa yang anda ceritakan memang menyakitkan hati setiap orang beriman, namun yakinlah bahwa dibalik semua masalah tadi terdapat hikmah yang sangat besar, yang sebagiannya dapat kita tangkap namun sebagiannya lagi mungkin tersembunyi. Diantara hikmah tersebut misalnya menampakkan karakter mereka yang selama ini mengumbar janji dan menipu rakyat dalam kampanye-kampanyenya… dan menyadarkan kita bahwa perjuangan lewat jalur politik ternyata masih mandul, sehingga kita harus banyak interospeksi diri dan kembali ke jalur perjuangan para Nabi… hikmah lainnya ialah menunjukkan siapa yang melampiaskan amarahnya secara syar’i dan siapa yang tidak.

Solusinya ialah kembali kepada syariat Allah secara kaaffah yang dimulai dari masing-masing individu semampunya. Dan ini mengharuskannya untuk belajar agama secara lebih serius, dari orang-orang yang memang ahli dan bermanhaj lurus.

Agar lebih efektif, jangan sibukkan diri kita dengan mengikuti pemberitaan media massa yang seringkali tidak akurat dan menyesakkan dada, sedangkan kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Lebih baik sibukkan diri kita dengan berjuang untuk islam sesuai kemampuan. Yang diberi ilmu dengan menyebarkan ilmunya, yang diberi keahlian tertentu dengan keahliannya, yang diberi harta dengan hartanya, yang punya ide dengan idenya, yang punya tenaga dengan tenaganya, dan yang tidak bisa apa-apa maka dia masih bisa berdoa.

Perjuangan membenahi bangsa ini harus dimulai sesuai skala prioritas. Pertama benahi tauhidnya dulu, karena merajalelanya kemusyrikan adalah sumber bencana… jangan hanya bicara banyaknya korupsi dan membesar-besarkan masalah korupsi sedemikian rupa, namun masalah-masalah prinsip dalam agama hanya dipandang sebelah mata.

Walhasil, solusi paling efektif sementara ini ialah jangan terlalu sering nonton tv atau baca koran, karena itulah yang akan menjadikan antum gerah dan saya khawatir syaithan akan memanfaatkan luapan emosi antum untuk hal-hal yang terlarang.

Perlu diingat, bahwa baik buruknya suatu pemerintahan adalah biasanya berbanding lurus dengan rakyatnya. Karena yang sekarang memimpin dulunya adalah rakyat jelata dan nanti kembali menjadi rakyat jelata, sedangkan yag skrg rakyat jelata suatu saat akan menjadi pemimpin. Kalau rakyatnya masih payah ya pemimpinnya akan tetap payah… dan rakyat adalah saya, dan antum juga. Jadi mari kita benahi diri kita, dan kita ajak orang lain sebanyak-banyaknya untuk membenahi diri dengan kembali kepada ajaran Allah. Insya Allah nanti akan muncul perbaikan dengan sendirinya.

Wallaahu a’lam

Konsultasi Bimbingan Islam

Dijawab oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA

Referensi: https://bimbinganislam.com/situasi-politik-toleran-ham-indonesia/