Pertanyaan
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ustadz, bagaimana hukumnya bila seseorang yang rajin mengerjakan sholat tetapi masih melakukan kesyirikan?
Misalnya dengan iseng melihat-lihat ramalan kartu.
Mohon penjelasannya, ustadz.
Jazakallahu khairan.
(Penanya Lilis, Sahabat BiAS T05-G-10)
Jawaban
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Minimal ada dua kemungkinannya :
1. Jika ia mempercayai ramalan kartu itu, maka ia telah melakukan kemusyrikan yang akan menghapuskan seluruh amal kebaikan yang dilakukan .
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan ;
مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad : 9532).
2. Namun jika sekedar iseng melakukan ramalan dan tidak mempercayainya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari .
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan :
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230)..
Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh Imam Nawawi :
وَأَمَّا عَدَم قَبُول صَلاته فَمَعْنَاهُ أَنَّهُ لا ثَوَاب لَهُ فِيهَا وَإِنْ كَانَتْ مُجْزِئَة فِي سُقُوط الْفَرْض عَنْهُ , وَلا يَحْتَاج مَعَهَا إِلَى إِعَادَة
“Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.” (Syarah Shahih Muslim : 14/227)
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله
Referensi: https://bimbinganislam.com/rajin-sholat-namun-melakukan-kesyirikan/