Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ustadz, Ada seorang perempuan yang sudah berpakaian syar’i namun dipaksa ibunya untuk bekerja di tempat yang mewajibkan dirinya tidak dapat berpakaian syar’i, tempat kerjanya melarang menggunakan niqob dan seragam kerjanya menggunakan celana serta kerudungnya dimasukkan.

Si anak sudah berusaha menjelaskan kepada ibunya untuk menolak pekerjaan tersebut tetapi sang ibu marah-marah dan mengancam akan memukul anaknya. Bagaimana solusinya ustad?

Jazakallahu khairan.

(Fulanah, Sahabat BiAS T07 G-07)

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Tidak ada ketaatan kepada makhluk didalam bermaksiat kepada Allah ta’ala. Jika berbagai cara untuk menjelaskan dengan baik sudah dilakukan tak tersisa lagi selain sikap bersabar dan menanggung berbagai gangguan yang ada.

InsyaAllah itu menjadi sarana bagi Allah -ta’ala- untuk menganggkat derajat kita di sisi Nya, Allah ta’ala berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?.”
(QS Al-Ankabut : 2).

Jangan dikiran bahwa setiap masalah yang kita hadapi harus dan mesti ada jalan keluar yang mencocoki keingingan kita. Tidak mesti seperti itu, terkadang kita memang harus mempertahankan prinsip agama meski harus menanggung perihnya benturan, dan sakitnya rintangan.

Kebahagiaan bagi oang-orang yang sabar mempertahankan prinsip agama, Nabi -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika melihat ayahnya Amar bin Yasir terbelah badannya menjadi dua, ketika ibunya Amar bin Yasir ditombak kemaluannya sampai meninggal dunia, beliau menyatakan:

صَتْرًاآلَ يَاسِرٍ فَإِ نِّ مَوْعِدَكُمُ الْجَنَّةُ.

“Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.”
(HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman : 1511).

Berdoalah kepada Allah ta’ala agar diberikan kesabaran dan keteguhan iman. Agar diberikan jalan keluar terbaik, yakinlah semua akan berlalu seiring waktu berjalan, ini hanya soal waktu saja.

Dan tetaplah menghormati serta menghargai ibu, walau bagaimanapun jasa beliau teramat sangat besar, Allah ta’ala berfirman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.

Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(QS Luqman : 15).

Wallahu a’lam,
wabillahi taufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/bersabar-menghadapi-ancaman-orangtua-dalam-mempertahankan-prinsip-beragama/