Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga Ustadz dan keluarga selalu dalam kebaikan dan lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Afwan ustadz ana mau bertanya, Bagaimana kiat agar tetap khusyu di dalam shalat ketika di sekeliling kita ada suara suara lainnya (baik pembicaraan orang lain atau suara ngaji atau suara zikir2 di masjid)?
Semoga ustadz membalas dan semoga Allah memberkahi ustadz, keluarga ustadz, dan seluruh kaum muslimin. Aamiin.
(Disampaikan oleh Fulan, penanya dari media sosial bimbingan islam)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Sebagaimana diketahui bahwa khusyu’ di dalam shalat adalah amalan yang sangat agung. Ketika Allah Ta’âla menyebutkan sifat-sifat calon penghuni surga Firdaus, pertama kali Allah Ta’ala menyebutkan orang-orang yang khusyu’ di dalam sholat mereka. Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ (1) الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ (2
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusyu’ dalam shalatnya.”
(QS. Al-Mukminuun/23: 1-2)
Allah Ta’ala juga berfirman mencela orang-orang yang tidak khusyu’ :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (45) الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (46)
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.”
(QS. Al-Baqarah/2: 45-46)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
وَإِذَا كَانَ غَيْرُ الْخَاشِعِينَ مَذْمُومِينَ دَلَّ ذَلِكَ عَلَى وُجُوبِ الْخُشُوعِ
“Jika orang-orang yang tidak khusyu’ tercela, ini menunjukkan kewajiban khusyu’”
(Al-Qawaid An-Nuroniyah, hlm: 73)
Oleh karena itu sudah sepantasnya kita berusaha untuk melakukan sholat dengan khusyu’.
Bagaimana Kiat Agar Sholat Bisa Khusyu’?
Adapun untuk mendapatkan sholat dengan khusyu’ adalah dengan dua cara:
1- Memperhatikan hal-hal yang bisa mendatangkan kekhusyu’an dalam shalat.
Seperti : bersegera menuju masjid ketika adzan berkumandang, lebih utama pergi ke masjid dalam keadaan sudah berwudhu’, berjalan ke masjid dengan tenang, memahami makna bacaan-bacaan di dalam sholat, tumakninah (tidak tergesa-gesa) di dalam sholat, meyakini Allah selalu melihatnya, merasa bahwa shalat yang dilakukan kemungkinan adalah sholat terakhirnya, dan lain sebagainya.
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ، قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي، وَأَوْجِزْ، قَالَ: “إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ، وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ، وَأَجْمِعِ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ
Dari Abu Ayyub, dia berkata: Seorang laki-laki mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata,
“Wahai Rasulullah, ajarilah aku dan ringkaskan!”
Beliau bersabda: “Apabila engkau shalat, maka shalatlah seperti orang yang hendak berpamitan (mati)”.
(HR.Ibnu Majah, no. 4171; Ahmad, no. 23498. Sanad hadits ini lemah sebab ada perawi majhul (tidak dikenal) yang bernama ‘Utsman bin Jubair, sehingga dinyatakan dhoif oleh syaikh Syu’aib al-Arnauth. Tetapi hadits ini memiliki banyak penguat sehingga dihasankan oleh syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shahihah, no. 401 dan 1914)
2- Meninggalkan hal-hal yang bisa menghalangi kekhusyu’an dalam shalat.
Seperti: sholat dalam keadaan menahan buang hajat (buang air kecil atau besar), sholat di saat dihidangkan makanan, sholat di depan dinding yang dihias-hiasi atau kain yang bergambar warna warni atau tulisan-tulisan yang bisa merusak konsentrasi, atau sholat di dekat orang yang bercakap-cakap atau bersuara keras, dan semacamnya.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ: اعْتَكَفَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ، فَسَمِعَهُمْ يَجْهَرُونَ بِالْقِرَاءَةِ، فَكَشَفَ السِّتْرَ، وَقَالَ: “أَلَا إِنَّ كُلَّكُمْ مُنَاجٍ رَبَّهُ، فَلَا يُؤْذِيَنَّ بَعْضُكُمْ بَعْضًا، وَلَا يَرْفَعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ”، أَوْ قَالَ: “فِي الصَّلَاةِ
Dari Abu Sa’id al-Khudriy, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam i’tikaf di dalam masjid, lalu beliau mendengar orang-orang mengeraskan bacaan (Al-Qur’an), maka beliau menyingkap tabir dan bersabda:
“Ingatlah setiap kamu (yang sedang sholat atau membaca Al-Qur’an) sedang berbisik kepada Penguasanya, maka janganlah sebagian kamu mengganggu sebagian yang lain, dan janganlah sebagian kamu mengeraskan (suara) di dalam bacaan (Al-Qur’an)” atau beliau bersabda “di dalam sholat”.
(HR. Abu Dawud, no. 1332; dishahihkan Al-Albani)
Oleh karena itu, ketika kita akan sholat, dan kita mendapati suara-suara keras yang bisa mengganggu kekhusyu’an sholat, seperti orang-orang yang sedang berbincang-bincang, atau membaca Al-Qur’an dengan keras, atau berdzikir dengan keras, maka kita mengingatkan mereka dengan bijak, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan para sahabat di dalam hadits di atas.
Jika mereka tidak berhenti, sebaiknya kita mencari tempat yang agak jauh dari mereka, sehingga sholat kita akan lebih terjaga.
Semoga Alloh selalu memudahkan kita di dalam melaksanakan kebaikan.
Demikian semoga bermanfaat. Wallahu A’lam
Disusun oleh:
Ustadz Muslim Al-Atsary حفظه الله
sumber: https://bimbinganislam.com/bagaimana-cara-agar-tetap-khusyu-dalam-shalat/