Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Di dalam pekerjaan, seringkali kita terpaksa untuk menunjukkan dan mengunggulkan hasil pekerjaan kita. Demikian juga untuk penulisan Curriculum Vitae. Apakah ini termasuk riya’?
(Disampaikan oleh Admin N06)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.
Menyebutkan keutamaan yang ada pada diri kita pada asalnya tercela dan dilarang dalam syari’at.
Allah ﷻ berfirman:
فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ
“Jangan engkau menganggap dirimu itu suci, karena Allahlah yang paling tahu siapa yang paling bertaqwa”
Baca Juga : Nadzar untuk Lulus Ujian, Namun Tidak Lulus, Apakah Tetap Dilakukan Nadzarnya?
(QS. An Najm :32)
Akan tetapi, terkadang diperbolehkan apabila ada kebutuhan.
Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwasanya menyebutkan kebaikan diri itu terbagi 2
1. Tercela
Apabila seseorang menyebutkan kebaikan dirinya untuk berbangga – bangga, menyombongkan diri dan merendahkan teman – temannya atau yang semisalnya.
2. Disukai
Apabila dengan menyebutkan keutamaan dirinya ada kemaslahatan seperti dalam amar ma’ruf nahi munkar, atau mungkin dia adalah seorang guru, atau semisalnya, dia berniat ketika menyebutkan kelebihan dirinya agar perkataannya diterima oleh orang yang dinasihati.
Kemudian beliau membawakan dalil, seperti perkataan Rasulullah ﷺ :
Baca Juga : Mahkota bagi Orangtua Anak Penghafal Al Quran
“Saya adalah penghulu bani Adam”, atau dalam hadits lain:
“Saya adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertaqwa diantara kalian”.
(lihat kitab Al-adzkar: 278 -279)
Dari penjelasan diatas kita bisa pahami boleh bagi seseorang untuk menyebutkan keunggulan dirinya jika ada kebutuhan, dengan syarat tidak boleh untuk berbangga-bangga dan menyombongkan diri.
Wallohu A’lam
Wabillahittaufiq.
Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى
Referensi: https://bimbinganislam.com/apakah-termasuk-riya-orang-yang-mengunggulkan-pekerjaannya/