Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ustadz Saya ingin bertanya, bagaimana pakaian batik motif bunga-bunga, bunga kan makhluk hidup juga. Apakah boleh dipakai?
Syukron jazaakallahu khairan. Baarakallahu fiik..

(Disampaikan oleh Fulanah, Member grup WA BiAS)

 

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Maksud hadits dari larangan menggambar makhluk hidup adalah makhluk yang memilki ruh, yaitu manusia dan hewan saja, adapun tumbuhan dan tanaman maka tidak tercakup dalam larangan ini.
Dalam sebuah riwayat hadits,

وعَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الحَسَنِ، قَالَ: كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا -، إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا أَبَا عَبَّاسٍ، إِنِّي إِنْسَانٌ إِنَّمَا مَعِيشَتِي مِنْ صَنْعَةِ يَدِي، وَإِنِّي أَصْنَعُ هَذِهِ التَّصَاوِيرَ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: لاَ أُحَدِّثُكَ إِلَّا مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: سَمِعْتُهُ يَقُولُ: «مَنْ صَوَّرَ صُورَةً، فَإِنَّ اللَّهَ مُعَذِّبُهُ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ، وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا» فَرَبَا الرَّجُلُ رَبْوَةً شَدِيدَةً، وَاصْفَرَّ وَجْهُهُ، فَقَالَ: وَيْحَكَ، إِنْ أَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تَصْنَعَ، فَعَلَيْكَ بِهَذَا الشَّجَرِ، كُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ رُوحٌ

Dari Sa’id bin Abi Al Hasan berkata, Aku pernah bersama Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu ketika datang seorang kepadanya seraya berkata; “Wahai Abu ‘Abbas, pekerjaanku adalah dengan keahlian tanganku yaitu membuat lukisan seperti ini”.
Maka Ibnu ‘Abbas berkata: “Yang aku akan sampaikan kepadamu adalah apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Yaitu beliau bersabda: “Siapa saja yang membuat gambar ash-shurah, Allah akan menyiksanya hingga dia meniupkan ruh (nyawa) kepada gambarnya itu dan sekali-kali diam tidak akan bisa melakukannya selamanya”.
Maka orang tersebut sangat ketakutan dengan wajah yang pucat pasi.
Ibnu Abbas lalu berkata: “Celaka engkau, jika engkau tidak bisa meninggalkannya, maka gambarlah pepohonan dan setiap sesuatu yang tidak memiliki ruh (nyawa)”.
(HR. Bukhari, no.2225).

Maka menjadi jelaslah dari pernyataan sahabat mulia, seorang ahli ilmu di kalangan sahabat, Abdullah Bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa pepohonan atau tumbuh-tumbuhan itu bukan termasuk dalam gambar yang terlarang. Hal ini dikuatkan dan dibuktikan juga oleh sebuah riwayat dari sahabat mulia, Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dimana beliau pernah mendengar sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam;

قال اللهُ عزَّ وجلَّ : ومن أظلم ممن ذهبَ يخلقُ كخَلْقي ، فلْيَخْلُقوا ذرَّةً ، أو : لِيخْلُقوا حبَّةً ، أو شعيرةً

“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: ‘siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mencipta seperti ciptaan-Ku?’. Maka buatlah gambar biji, atau bibit tanaman atau gandum”.
(HR. Bukhari, no. 5953 dan Muslim, no. 2111).

Di dalam hadits ini terdapat bukti dan arahan bagi orang yang ingin menggambar, hendaknya menggambar makhluk yang tidak bernyawa seperti biji-bijian, atau bibit tanaman.

Maka pakaian batik dengan motif bunga adalah boleh dipakai.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/apakah-tanaman-atau-tumbuhan-adalah-makhluk-bernyawa/