Pertanyaan :
بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Semoga Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat-Nya kepada Ustadz dan keluarga. Aamiin
‘Afwan Ustadz izin bertanya.
Saya seorang mualaf yang insyaaAllah akan segera menikah, tetapi saya belum ganti nama Ustadz menjadi nama Islam. Yang mau saya tanyakan apakah boleh saya memakai nama bapak saya yang masih kafir sebagai pelengkap (binti)? Fulanah binti Fulan. Atau menggunakan nama yang lain?
Jazaakallahu khairan wa barakallahu fiik.
(Disampaikan oleh Fulanah Sahabat BiAS T09 G-07)
Jawaban :
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ
Pertama seorang kafir tidak boleh menjadi wali bagi wanita muslimah, Imam Ibnu Qudamah menyatakan :
أما الكافر فلا ولاية له على مسلمة بحال ، بإجماع أهل العلم
“Adapun orang kafir maka tidak ada hak kewalian baginya untuk wanita muslimah secara otomatis berdasarkan ijma / kesepakatan para ahli ilmu.”
(Al Mughni ; 9/377)
Yang kedua wajib bagi penanya untuk mencari wali yang lain dari kalangan mahramnya yang muslim.
Yang ketiga jika tidak ada maka ia menikah dengan menggunakan wali hakim sebagaimana tersebut dalam redaksi fatwa sebagai berikut :
فإن الولاية لا تثبت لكافر على مسلمة، نقل ابن المنذر إجماع عامة أهل العلم على ذلك حيث قال: أجمع عامة من نحفظ عنه من أهل العلم على هذا
وعليه؛ فلا يجوز أن يكون أحد من أهل هذه الفتاة ولياً لها ما داموا ليس فيهم مسلم، وحينئذ يكون الحاكم المسلم ولياً لها
Hak kewalian orang kafir bagi wanita muslimah itu tidak sah.
Imam Ibnul Mundzir menukil ijma para ahli ilmu secara keseluruhan atas hal itu.
Maka dari itu tidak boleh bagi keluarga si wanita muslimah ini untuk menjadi walinya selama tidak ada yang muslim di tengah mereka.
Jika sudah demikian maka hakim yang muslim yang menjadi wali baginya.
(Fatawa Islamweb ; 27691).
Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq
Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله تعالى
Referensi: https://bimbinganislam.com/seorang-kafir-tidak-boleh-menjadi-wali-nikah/