Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Afwan Ustadz. Dan bagi orang tua yang sudah pikun apakah masih wajib untuk berangkat umroh atau haji?
Mohon penjelasannya Ustadz.

جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم.

(Disampaikan Admin Sahabat BiAS, T09 G-49)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du.

Adapun para orang tua yang sudah sepuh apakah masih wajib melakukan haji dan umrah jawabnya :
– Ya, selama masih memiliki kemampuan baik harta maupun kekuatan fisik.
– Jika fisiknya tak mampu lagi maka tidak wajib lagi, wallahu alam.

Demikian pula jika seseorang sudah pikun sehingga kehilangan akal maka tidak ada lagi kewajiban haji / umrah bagi orang tersebut. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاَثَةٍ: عَنِ الْمَجْنُوْنِ حَتَّى يَفِيْقَ، وَعَنِ النَّائِمِ حَتَّى يَسْتَيْقِظَ، وَعَنِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَحْتَلِمَ.

“Telah diangkat pena dari tiga golongan: dari orang gila sampai ia sadar, dari orang tidur hingga ia bangun, dan dari anak kecil hingga ia baligh.”
(HR Sunan Tirmidzi : II/102/693).

Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz menyatakan :

إذا كان عقله قد زال وما عنده حاسية قد زال شعوره فليس عليه شيء ولا صدقة ولا شيء آخر

“Apabila seseorang akalnya hilang dan tidak memiliki kepekaan rasa dan perasaannya telah hilang maka tidak ada kewajiban apapun bagi dia, tidak sedekah, tidak puasa tidak pula kewajiban yang lainnya.”
(Fatawa Syaikh Bin Baz no. 32132).

 

Wallahu a’lam
Wabillahit taufiq

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati, حفظه الله تعالى

Referensi: https://bimbinganislam.com/apakah-masih-ada-kewajiban-haji-dan-umrah-bagi-orang-tua-yang-pikun/