Pertanyaan

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

Ustadz, apakah ketika menyolati jenazah shaf sholat harus ganjil?
Misal, satu shaf yang panjang agar dibagi menjadi 3 atau 5 shaf.

Jazakallaahu khairan.

(Sahabat BiAS T06 G-08)

Jawaban

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in.

Menjadikan shaf minimalnya tiga shaf adalah sunnah hukumnya dan bukan menjadi sebuah keharusan atau kewajiban.

Batasan minimal dari sebuah barisan dinamakan shaf adalah setiap barisnya minimal terdiri dari dua orang serta tidak ada batasan maksimalnya.

Imam Al-Qadhi Ali bin Muhammad bin Ali Asy-Syaukani menyatakan :

وأقل ما يسمى صفا رجلان، ولاحد لأكثره

“Batasan minimal sebuah barisan disebut shaf adalah terdiri dari dua lelaki dan tidak ada batasan maksimalnya.” (Nailul Authar : 4/47).

Adapun berkenaan dengan sunnahnya menjadikan shaf minimal tiga baris dijelaskan oleh Al-Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, beliau menyatakan :

ويستحب أن يصفوا وراء الامام ثلاثة صفوف (1) فصاعدا لحديثين رويا في ذلك:
الأول : عن أبي أمامة قال: ” صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم على جنازة ومعه سبعة نفر فجعل ثلاثة صفا، واثنين صفا واثنين صفا “.
رواه الطبراني في (1) ” الكبير “، قال الهيثمي في ” المجمع ” (3/ 432) ” وفيه ابن لهيعة ” وفيه كلام “.
قلت : وذلك من قبل حفظه لاتهمة له في نفسه، فحديثه في الشواهد لا بأس به، ولذلك أوردته مستشهدا به على الحديث الاتي، وهو:
الثاني : عن مالك بن هبيرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

” ما من مسلم يموت فيصلي عليه ثلاثة صفوف من المسلمين إلا أوجب (وفي لفظ: إلا غفر له) “.
قال : (يعني مرثد بن عبد الله اليزني): ” فكان مالك إذا استقل أهل الجنازة جزأهم ثلاثة صفوف للحديث “.
أخرجه أبو داود (2/ 63) والسياق له ” والترمذي (2/ 143) وابن ماجه (1/ 454) والحاكم (1/ 362، 363) والبيهقي (4/ 30) وأحمد (4/ 79) واللفظ الاخر له وكذا في رواية للبيهقي والحاكم وقال: ” صحيح على شرط مسلم ” ووافقه الذهب

“Disunnahkan untuk menjadikan shaf di belakang imam tiga shaf atau lebih berdasarkan dua hadits yang diriwayatkan dalam masalah itu :

Pertama :
Dari Abu Umamah berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menshalati jenazah bersama dengan tujuh orang. Beliau lantas menjadikan tiga orang dalam satu shaf, dua orang dalam satu shaf dan dua orang lagi dalam satu shaf.” (HR Ath-Thabarani dalam Mu’jamul Kabir, Al-Haitsami menyatakan di dalam Al-Majma’ ; 3/432 ‘Di dalam (sanad)nya ada Ibnu Lahi’ah’ dan ada pembicaraan tentang dia ini’).

Aku (Al-Albani) katakan, itu dikarenakan hafalannya bukan karena kepribadian beliau, sehingga hadits beliau jika dijadikan sebagai penguat maka tidak mengapa, maka dari itu aku sebutkan haditsnya ini sebagai penguat hadits berikut ini yaitu ;

Kedua :
Dari Malik bin Hubairah berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim mati kemudian dishalatkan oleh tiga shaf dari kaum muslimin kecuali pasti akan dikabulkan (doanya) (dalam riwayat lain ; kecuali pasti akan diampuni dosanya).

Dia (Martsad bin Abdullah Al-Yazani) adalah Malik, apabila keluarga jenazah sedikit, beliau menjadikannya tiga shaf berdasarkan hadits ini.”(HR Abu Dawud : 2/63, redaksi ini versi beliau, Tirmidzi : 2/143, Ibnu Majah : 1/454, Al-Hakim : 1/362,363, Al-Baihaqi : 4/30, Ahmad : 4/79, redaksi yang lain adalah versi beliau demikian pula riwayat Baihaqi dan Hakim beliau mengatakan ; shahih sesuai dengan syarat Muslim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi.)
(Sumber ; Ahkamul Jana’iz : 99-100).

Meski kedua riwayat ini dilemahkan oleh Imam Al-Albani namun beliau mengisyaratkan bahwa kedua riwayat lemah ini saling menguatkan satu sama lain, maka beliau menyatakan sebagaimana dalam nukilan di atas :

فحديثه في الشواهد لا بأس به، ولذلك أوردته مستشهدا به على الحديث الاتي

“Sehingga hadits beliau jika dijadikan sebagai penguat, maka tidak mengapa. Maka dari itu aku sebutkan haditsnya ini sebagai penguat hadits

berikut ini.”

Berdasarkan keterangan beliau ini, maka menjadikan shaf pada saat shalat jenazah menjadi tiga atau lebih adalah sunnah hukumnya agar jenazah mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan di dalam redaksi hadits, yaitu agar dikabulkan doa para jamaah yang menshalatkan jenazah dan agar jenazah tersebut diampuni dosa-dosanya.

Wallohu A’lam
Wabillahit taufiq

Referensi: https://bimbinganislam.com/hukum-jumlah-shaf-ganjil-pada-sholat-jenazah/