Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Ustadz, adakah dalil tentang larangan mencicipi makanan yang belum dibayar terlebih dahulu?

جَزَاك الله خَيْرًا

(Disampaikan: Admin BiAS T07)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Alhamdulillāh, was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Ini masuk dalam keumuman larangan memakan sesuatu yg bukan haknya, mengambil harta dengan cara yang tidak diridhoi atau bathil.

Alloh mengatakan dalam firmanNya;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil”.
(QS An Nisa’ 29)

Dalam hadits juga disebutkan;

لاَ يَحِلُّ مَالُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلاَّ بِطِيْبِ نَفْسٍ مِنْهُ

“Tidak halal mengambil harta seorang muslim, kecuali dengan kerelaan dirinya”.
[Shohihul Jami’ 7662]

Maka simpelnya, jika ingin mencicipi jangan langsung ambil, tapi mintalah izin, jika diizinkan makan, jika tidak ya tidak perlu menggerutu karena memang itu haknya.

Wallahu a’lam, wabillahittaufiq.

Dijawab dengan ringkas oleh:
? Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/apakah-ada-larangan-mencicipi-makanan/