Pertanyaan :

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz & keluarga.

Ada pertanyaan, apakah hadits ini shahih ustadz?

Dentuman semalam adalah isyarat allah, dipercepat agar umat islam bersiap dan sempat bsempat bertobat

عن ابن مسعود قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إذا كان صيحة في رمضان، فإنه يكون معمعة في شوال، وتميز القبائل في ذي القعدة، وتسفك الدماء في ذي الحجة والمحرم، وما المحرم؟ يقولها ثلاث مرات، هيهات هيهات يقتل الناس فيه هرجاً هرجاً، قلنا: وما الصيحة يا رسول الله؟ قال: هذه في النصف من رمضان ليلة الجمعة فتكون هذه توقظ النائم، وتقعد القائم، وتخرج العواتق من خدورهن في ليلة الجمعة، في سنة كثيرة الزلازل والبرد، فإذا وافق شهر رمضان في تلك السنة ليلة الجمعة، فإذا صليتم الفجر من يوم الجمعة في النصف من رمضان فادخلوا بيوتكم، وأغلقوا أبوابكم وسدوا كواكم ودثروا أنفسكم، وسدوا آذانكم، فإذا أحسستم بالصيحة فخروا لله سجداً، وقولوا: سبحان القدوس، سبحان القدوس، ربنا القدوس، فإنه من فعل ذلك نجا ومن لم يفعل هلك)

“Dari Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila terdapat suara yang dahsyat di bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Akan banyak golongan manusia yang saling memisahkan diri di bulan Dzulqa’dah. Akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan al-Muharram. Apa yang harus dilakukan di bulan al-Muharram?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi hal tersebut sampai tiga kali. Sangat disayangkan sekali saat itu manusia saling membunuh dan keadaannya sangat kacau.

Maka kami bertanya, “Apa suara dahsyat itu wahai Rasulullah?
Rasulullah menjawab, “Suara itu terjadi di pertengahan bulan Ramadan, bertepatan dengan malam Jumat dan suara dahsyat ini akan membangunkan orang-orang yang sedang tidur, menjatuhkan orang-orang yang sedang berdiri, dan menjadikan para wanita terhempas keluar dari kamar-kamarnya.

Pada saat itu akan banyak terjadi gempa bumi dan cuaca yang sangat dingin. Hal itu apabila (pertengahan)bulan Ramadan di tahun itu bertepatan dengan malam Jumat.

Apabila kalian telah melaksanakan salat Subuh di hari Jumat pada pertengahan bulan Ramadan, maka masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian.

Apabila kalian merasa ada suara dahsyat, maka menyungkurlah sujud kepada Allah dan ucapkanlah, “Maha Suci Allah yang Maha Suci, Maha Suci Allah yang Maha Suci, wahai Rabb kami yang Maha Suci.”

Jazakallahu khairan.

(Disampaikan oleh Fulanah, Grup Belajar Bias)

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillāh
Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du
Ayyuhal Ikhwan wal Akhwat baarakallah fiikum Ajma’in.

Berkenaan dengan Hadits ini, para ulama mengatakan bahwa hadits tersebut mungkar dan tidak shahih dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak juga dengan sanad yang maqbul (dapat diterima), bahkan kenyataan di lapangan (kehidupan nyata) mendustakannya, betapa banyak tahun-tahun telah berlalu dan bertepatan dengan hari jumat pada pertengahan bulan Ramadhan (peristiwa ini telah terjadi berulang-ulang), tapi nyatanya tidak terjadi apa-apa (biasa saja), oleh karenanya para ulama hadits menghukumi hadits ini dengan derajat hadits palsu (dusta atas nama Nabi).

قال العقيلي رحمه الله :
” ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة ، ولا من وجه يثبت ” انتهى
” الضعفاء الكبير ” (3/52

Imam Uqoili rahimahullah berkata:
“Hadits seperti ini tidak ada asalnya, bahkan dari hadits yang terpercaya sekalipun, tidak juga dari hadits yang tetap dari Nabi (yang dapat dipegang).”
(lihat kitab Adh-Dhu’afa Al-Kabir, 3/52).

وقال ابن الجوزي رحمه الله في باب خاص عقده باسم ” باب ظهور الآيات في الشهور ” :
” هذا حديث موضوع على رسول الله صلى الله عليه وسلم ” انتهى
” الموضوعات ” (3/191

Imam Ibnul jauziy rahimahullah berkata di dalam bukunya (dengan bab yang diberi judul; munculnya Tanda-tanda (yang tidak biasa) di bulan-bulan tertentu ); beliau menegaskan:
“Hadits ini adalah palsu, dusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam”
(lihat kumpulan hadits-hadits palsu / al-Maudhu’at, 3/191).

Kritik Atas Hadits Palsu Huru-Hara di Pertengahan Ramadhan
Beberapa poin penting juga datang dari sebagian ahli ilmu tentang hadits huru-hara akhir zaman yang serupa atau semisal dengan hadits palsu di atas, mereka mengkritik hadits ini karena beberapa alasan penting, di antaranya:

1. Hadis tersebut palsu, dikeluarkan juga dari riwayat Thabrani dan Ibnu Abi Ashim. Di antara ahli hadis yang menilainya hadis palsu adalah:

– Ibnul Jauzi dalam Maudhu’at-nya / kumpulan hadits-hadits palsu. (Lihat Al-Maudhu’aat III/191).
– Ibnu ‘Uqoili dalam Kitab Adh Dhu’afa. ((lihat kitab Adh-Dhu’afa Al-Kabir, 3/52).
– Syaikh Albani dalam Silsilah Dha’ifah. (Lihat Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah wa Al-Maudhu’ah, no.6178, 6179).
– Syaikh Ibnu Baz dalam Majmu’ Fatawa-nya. (Lihat Majmu’ Fatawa Bin Baz , XXVI/339-341).

2. Hadis palsu tidak boleh disampaikan kecuali untuk menjelaskan kedustaan hadis tersebut. Berbeda dengan sebagian dai akhir zaman yang menjadikan hadis tersebut sebagai sandaran dengan alasan prediksi dan berhati-hati siapa tahu terjadi.

3. Hadits tersebut tidak ada kaitan sama sekali dengan dukhan atau kabut asap. Hal ini merupakan cocoklogi. Hadis tersebut hanya berbicara tentang suara menggelegar di pertengahan Ramadhan dan awal huru hara dan kekacauan akhir zaman.

4. Hadits tersebut dikaitkan dengan meteor atau asteroid yang menabrak bumi. Ahli dari luar maupun dalam negeri sudah membantah bahwa hal tersebut tidak benar. Asteroid tersebut hanya mendekati bumi dan tidak menuju ke bumi.

5. Dukhan atau kabut asap yang merupakan tanda hari kiamat adalah hal yang wajib kita imani. Akan tetapi tak ada dalil yang menunjukkan bahwa ia akan muncul pertengahan Ramadan. Jika pun terjadi maka dukhan tidak akan membahayakan kaum muslimin sehingga tak perlu takut. Dalam riwayat disebutkan orang beriman yang terkena dukhan hanya merasakan seperti flu atau pilek.

6. Hadits palsu tersebut sudah pernah diviralkan 2 tahun silam, tahun 2018 ketika 15 Ramadan juga bertepatan dengan hari Jumat. Akan tetapi tidak terbukti. Saat ini kembali diviralkan. Padahal betapa banyak kita dapati 15 Ramadhan jatuh pada hari Jumat dan suara tersebut tidak terdengar.

7. Hendaklah kita bertakwa kepada Allah Yang Maha Kuasa, tidak menebar hadis palsu, tidak menakuti kaum muslimin, tidak merusak akidah kaum muslimin. Hendaklah kita fokus memaksimalkan Ramadan kali ini yang boleh jadi menjadi Ramadhan terakhir kita. Semoga kita meraih ampunan di bulan Ramadan ini yang penuh berkah.

Wallahu Ta’ala A’lam.

Dijawab dengan ringkas oleh:
Ustadz Fadly Gugul S.Ag. حفظه الله

Referensi: https://bimbinganislam.com/hadits-dukhon-dan-suara-di-pertengahan-ramadhan-apakah-shohih/