Pertanyaan :

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga ustadz dan admin serta kita semua dijaga Allah.

Mau bertanya tentang kenapa Riwayat bukhari selalu disandingkan dengan riwayat muslim. Dan apa maksud dengan lafadz bukhari? Mohon maaf mengganggu waktunya Ustadz.

(Disampaikan oleh Fulan, Member grup WA BiAS)

 

Jawaban :

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْـمِ اللّهِ

Alhamdulillah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah, wash shalaatu was salaamu ‘alaa rasulillaah, Amma ba’du

Karena shahih Buhari dan Shahih Muslim adalah kitab hadits yang paling shahih dengan kesepakatan para ulama ahlussunnah wal jamaah. Disebutan di dalam fatwa Islamweb :

فإن ترتيب كتب السنة من حيث الصحة هو أن البخاري يحتل المرتبة الأولى ـ كما أشرت ـ وهو ما عليه الجمهور، وذهب بعضهم إلى تقديم مسلم، وترجيح البخاري من حيث الجملة، لا يقصد به أن كل حديث في البخاري أصح من كل حديث في مسلم، فيمكن أن يرجح حديث في مسلم على آخر في البخاري إذا وجد موجب الترجيح
وبعد صحيح مسلم يأتي صحيح ابن خزيمة، ثم صحيح ابن حبان، ثم مستدرك الحاكم على ما فيه من التساهل جاء في الفتاوى الكبرى لابن تيمية عن كتب السنة ما معناه: ومنهم من أفرد الصحيح كالبخاري، ومسلم، ومَنْ بعدهم، كابن خزيمة، وابن حبان، ولكن مرتبتهما دون مرتبة صحيحي البخاري ومسلم

“Urutan kitab-kitab sunnah sesuai derajat keshahihannya, maka shahih Bukhari menempati urutan pertama sebagaimana telah aku isyaratkan dan ini merupakan pendapat mayoritas ulama’. Sebagian mereka lebih mengutamakan shahih Muslim.

Dan penempatan shahih Bukhari di urutan pertama ini adalah secara global saja. Tidak dimaksudkan bahwa setiap hadits yang ada di dalam shahih Bukhari lebih shahih dari setiap hadits yang ada di shahih Muslim. Mungkin saja hadits Muslim lebih dikuatkan dari hadits yang ada di Bukhari jika ada hal yang mengaruskan menjadikan ia lebih shahih.

Setelah shahih Muslim urutan yang ketiga adalah shahih Ibnu Khuzaimah, kemudian shahih Ibnu Hibban, kemudian Mustadrak nya Imam Al-Hakim, dengan sikap bermudahan yang ada di dalamnya (dalam menshahihkan hadits).

Tersebut ucapan di dalam Al-Fatawa Al-Kubra oleh Ibnu Taimiyyah tatkala beliau berbicara tentang kitab-kitab sunnah yang maknanya :
Diantara para ulama ada yang menyendirikan hadits-hadits shahih seperti Bukhari, Muslim dan para ulama setelahnya seperti Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban. Akan tetapi kedudukannya tidak seperti kedudukan shahih Bukhari dan shahih Muslim.”
(Fatawa Islamweb no. 151553).

Semoga bermanfaat,
Wallahu ta’ala a’lam.

 

Dijawab dengan ringkas oleh :
Ustadz Abul Aswad Al Bayati حفظه الله

 

sumber: https://bimbinganislam.com/urutan-kitab-shahih/