Pertanyaan:

بسم اللّه الرحمن الر حيم

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Ustadz, mohon ana dijelaskan mengenai hadits berikut ini.
“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan pada batas manakah sehingga wanita menjadi berdosa akan fitnah tersebut?

(Fulanah, Sahabat BiAS T06 G-XX)

Jawaban:

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

ما تركت بعدي فتنة هي أضر على الرجال من النساء

“Tidak aku tinggalkan di masa setelah aku nanti fitnah yang lebih memadharati kaum lelaki dari pada fitnah wanita.” (HR Bukhari 5096, Muslim 2740).

Yang demikian karena wanita itu aurat dan lelaki secara asal memiliki syahwat, sedangkan syahwat tertingginya adalah pada wanita. Allah ta’ala berfirman dalam Surat Ali ‘Imran ayat 14 :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga).” (QS. Ali Imran 14).

Ketika lelaki umumnya memiliki syahwat pada wanita dan wanita adalah aurat, maka Allah memerintahkan kaum wanita agar menutupi auratnya.

Jika tidak, maka fitnah yang akan terjadi, musibah, bala’ petaka

Dan wanita-wanita yang tidak menutup aurat mengambil peran penting atas munculnya fitnah ini. Demikian pula kaum lelaki yang tidak menundukkan pandangannya.

Wallahu a’lam

Konsultasi Bimbingan Islam

Ustadz Ustadz Abul Aswad Al-Bayati

Referensi: https://bimbinganislam.com/makna-hadits-fitnah-wanita-membahayakan-lelaki/