Pertanyaan:
Apa ibadah yang paling dicintai Allah?
(Dari Dadang Hermawan di Grup WA Bimbingan Islam N02 G-32)
Jawab:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد
Pertanyaan antum tentang hal ini telah dijawab oleh Rasulullah sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwa dirinya pernah bertanya kepada Rasulullah: Amalan apakah yang paling dicintai Allah?
Jawab Rasulullah: Shalat pada waktunya.
Ibnu Mas’ud: Kemudian apa?
Rasulullah: Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua).
Ibnu Mas’ud: Kemudian apa?
Rasulullah: Jihad fi sabilillah.
Ibnu Mas’ud: Demikianlah yg disampaikan Rasulullah. Andai aku minta keterangan tambahan niscaya beliau akan menambahkan. (HR. Bukhari)
Dalam riwayat Imam Muslim, Siti Aisyah pernah bertanya kepada Nabi: Amalan apakah yang paling dicintai Allah? Jawab Nabi: Yang paling kontinyu dilakukan walaupun sedikit.
Sedangkan dalam Sunan Tirmidzi, Ibnu Abbas mengisahkan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Nabi dan bertanya: Amalan apakah yang paling dicintai Allah?
Jawab Nabi: ‘yang senantiasa singgah dan pergi’
Si Penanya: apa maksud ‘yang senantiasa singgah dan pergi’?
Nabi: yaitu seseorang yang membaca Alquran dari awal sampai akhir, begitu selesai ia pergi lagi ke awal surat.
Akan tetapi hadits ini dinyatakan hasan gharib oleh Imam Tirmidzi dan sanadnya tidak begitu kuat.
Intinya, amalan yg paling dicintai Allah ada yang bersifat mutlak dan ada pula yang sifatnya relatif. Yang bersifat mutlak adalah tauhid (mengesakan Allah) karena inilah yg menjadi dasar/syarat diterimanya semua amalan setelahnya. Oleh karena itu, orang yg paling sempurna dalam mewujudkan tauhid adalah manusia yang paling dicintai Allah secara mutlak; seperti para Nabi.
Adapun yang relatif ialah amalan-amalan yang bagi sebagian orang dianggap paling baik namun tidak harus demikian bagi orang lain. Contohnya amalan-amalan yang dalam kondisi tertentu sangat dibutuhkan keberadaannya seperti menyebarkan ilmu yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat yg jahil dan tidak tersentuh dakwah. Hal ini lebih utama dari banyak amalan yang tidak terlalu dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat tersebut…
Namun ketika kondisinya menuntut seseorang banyak bersedekah dan menyantuni (seperti ketika terjadi musibah/bencana alam) maka sedekah menjadi lebih utama…
Dan banyak sekali jenisnya. Bahkan dalam satu jenis bisa dibagi-bagi lagi, seperti shalat misalnya. Yang paling dicintai Allah adalah Shalat wajib lima waktu karena hukumnya fardhu ‘ain, baru kemudian beralih ke shalat sunnah. Dan di antara shalat sunnah sendiri ada yang sifatnya sangat dianjurkan seperti dua rokaat qabliyah fajar dan shalat witir, lalu sunnah rawatib, dll.
Jadi jawaban untuk yang relatif ini akan panjang sekali.
Cukuplah antum perhatikan bahwa KETIKA ALLAH MENCINTAI SEORANG HAMBA, MAKA ALLAH AKAN MEMBERINYA TAUFIK UNTUK MELAKUKAN BERBAGAI AMAL SHALIH, DAN MEMPEKERJAKAN HAMBA TERSEBUT UNTUK MELAYANI (BERKHIDMAT KEPADA) HAMBA ALLAH LAINNYA. IA AKAN DIJADIKAN MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH, MENCINTAI ORANG-ORANG BERIMAN, MEMBENCI ORANG KAFIR DAN AHLI MAKSIAT DAN CIRI-CIRI LAINNYA YG DIJELASKAN DALAM ALQURAN DAN SUNNAH.
Wallaahu a’lam
Reff: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=4014&RecID=0&srchwords=%C3%CD%C8%20%C7%E1%C3%DA%E3%C7%E1%20%C5%E1%EC%20%C7%E1%E1%E5&R1=1&R2=0
Konsultasi Bimbingan Islam
Dijawab oleh Ustadz Dr. Sufyan Baswedan Lc MA
Referensi: https://bimbinganislam.com/ibadah-yang-di-cintai-allah/